Direktur Utama Petrokimia Gresik, anak usaha holding BUMN Pupuk Indonesia, Dwi Satriyo Annurogo mencalonkan diri sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2021-2023 dalam Kongres ke- XXII di Bali.
"Dukungan datang dari berbagai pihak, ini sangat penting karena harmonisasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam memajukan organisasi untuk membangun negeri," ujar Dwi Satriyo dalam pernyataan di Jakarta, Minggu.
Dwi Satriyo yang merupakan Insinyur Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengatakan pencalonan ini merupakan panggilan jiwa untuk membangun PII agar mampu memberikan manfaat bagi Indonesia dalam karya inovatif bidang keinsinyuran.
Untuk itu ia mengusung tagline "Beragam Seirama, Berani Berkarya untuk Indonesia" yang berarti setiap insinyur dengan beragam disiplin ilmu harus memiliki semangat inovasi untuk terus berkarya di era disruptif dan serba digital agar muncul karya-karya yang bermanfaat untuk kemajuan Indonesia.
"Inilah pentingnya peran PII, menumbuhkan semangat inovasi para insinyur dan menjadi wadah kreativitas insinyur untuk berkarya bagi Indonesia," kata Dwi Satriyo telah menjabat posisi direksi di beberapa BUMN dan anak usahanya.
Dengan pengalaman itu Dwi Satriyo memiliki bekal pengalaman dalam menciptakan teknologi pertanian dan berbagai solusi di sektor agroindustri guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Dwi Satriyo mengusung visi "Terwujudnya kepemimpinan teknologi dalam menunjang kemandirian bangsa melalui ketahanan pangan, bahan industri serta energi baru dan terbarukan".
Sejumlah misi pun telah disusun untuk menyukseskan visi tersebut seperti adanya peningkatan peran PII sebagai wadah insinyur Indonesia dalam berkontribusi untuk pembangunan nasional dengan mengedepankan etika dan tanggung jawab profesi.
Berpengalaman memimpin BUMN dan implementasi nilai AKHLAK diyakininya menjadi tambahan energi untuk melayani dan mengembangkan PII ke depan menjadi organisasi profesi yang maju dan handal.
Selain itu meningkatkan daya saing insinyur Indonesia melalui akselerasi sertifikasi insinyur sebagai standar profesi. Peningkatan kualitas SDM insinyur nasional sangat penting, mengingat saat ini telah memasuki era kompetisi global, sehingga kita tidak boleh kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.
"Kami akan mendorong, khususnya para insinyur muda untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis yang akan digelar PII di beberapa wilayah di Indonesia. Dengan demikian, Insinyur muda akan semakin mandiri dan kompetitif," katanya.
Selanjutnya, berperan aktif dalam sinergi pemangku kebijakan dan pelaku teknologi untuk menyelaraskan tujuan dan aktivitas menuju Indonesia maju dan sejahtera. Sebagai mitra pemerintah di seluruh kementerian, PII harus mampu mengoptimalkan peranan ini untuk memberi masukan dalam pembangunan Indonesia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Dukungan datang dari berbagai pihak, ini sangat penting karena harmonisasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam memajukan organisasi untuk membangun negeri," ujar Dwi Satriyo dalam pernyataan di Jakarta, Minggu.
Dwi Satriyo yang merupakan Insinyur Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengatakan pencalonan ini merupakan panggilan jiwa untuk membangun PII agar mampu memberikan manfaat bagi Indonesia dalam karya inovatif bidang keinsinyuran.
Untuk itu ia mengusung tagline "Beragam Seirama, Berani Berkarya untuk Indonesia" yang berarti setiap insinyur dengan beragam disiplin ilmu harus memiliki semangat inovasi untuk terus berkarya di era disruptif dan serba digital agar muncul karya-karya yang bermanfaat untuk kemajuan Indonesia.
"Inilah pentingnya peran PII, menumbuhkan semangat inovasi para insinyur dan menjadi wadah kreativitas insinyur untuk berkarya bagi Indonesia," kata Dwi Satriyo telah menjabat posisi direksi di beberapa BUMN dan anak usahanya.
Dengan pengalaman itu Dwi Satriyo memiliki bekal pengalaman dalam menciptakan teknologi pertanian dan berbagai solusi di sektor agroindustri guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Dwi Satriyo mengusung visi "Terwujudnya kepemimpinan teknologi dalam menunjang kemandirian bangsa melalui ketahanan pangan, bahan industri serta energi baru dan terbarukan".
Sejumlah misi pun telah disusun untuk menyukseskan visi tersebut seperti adanya peningkatan peran PII sebagai wadah insinyur Indonesia dalam berkontribusi untuk pembangunan nasional dengan mengedepankan etika dan tanggung jawab profesi.
Berpengalaman memimpin BUMN dan implementasi nilai AKHLAK diyakininya menjadi tambahan energi untuk melayani dan mengembangkan PII ke depan menjadi organisasi profesi yang maju dan handal.
Selain itu meningkatkan daya saing insinyur Indonesia melalui akselerasi sertifikasi insinyur sebagai standar profesi. Peningkatan kualitas SDM insinyur nasional sangat penting, mengingat saat ini telah memasuki era kompetisi global, sehingga kita tidak boleh kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.
"Kami akan mendorong, khususnya para insinyur muda untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis yang akan digelar PII di beberapa wilayah di Indonesia. Dengan demikian, Insinyur muda akan semakin mandiri dan kompetitif," katanya.
Selanjutnya, berperan aktif dalam sinergi pemangku kebijakan dan pelaku teknologi untuk menyelaraskan tujuan dan aktivitas menuju Indonesia maju dan sejahtera. Sebagai mitra pemerintah di seluruh kementerian, PII harus mampu mengoptimalkan peranan ini untuk memberi masukan dalam pembangunan Indonesia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021