Menindaklanjuti penandatanganan komitmen yang telah dilakukan di Ruang Sidang Balai Kota Malang pada Selasa (30/11/2021), Pemerintah Kota (Pemkot) Malang didapuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjadi tuan rumah gelaran Focus Group Discussion (FGD) Smart City Kawasan Bromo-Tengger-Semeru yang digelar di Hotel Savana Kota Malang, Kamis (2/12/2021).
Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST., MT mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kemenkominfo terhadap Kota Malang. Dia bersama seluruh jajaran Pemkot Malang siap berkolaborasi dengan wilayah-wilayah bertetangga.
“Seperti pesan Bapak Wali Kota Malang (Sutiaji), Kota Malang senantiasa siap bertukar ide-ide smart dan menyinergikan kekayaan potensi masing-masing daerah. Sudah bukan zamannya lagi maju sendiri, mari maju bersama,” ajak Erik.
Senada, Hari Kusdaryanto, S.IP., M.Dev selaku tenaga ahli pendamping dari Kemenkominfo dalam agenda FGD ini mengangkat sejumlah kata kunci, yakni konektivitas dan integrasi antarwilayah dan antarpendekatan pengembangan wilayah. “Dengan konektivitas dan integrasi, akan lahir efisiensi dan efektivitas pembangunan smart city,” ungkap Hari.
Menurutnya, jendela peluang telah dibuka lebar pemerintah pusat dalam bingkai peta kebijakan nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertosusila, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Sejumlah topik strategis yang terus didorong dalam FGD, antara lain integrasi data dan informasi untuk peningkatan pelayanan publik bagi masyarakat antarwilayah, repository sistem pemerintahan berbasis elektronik dan pengembangan sistem informasi secara berbagi-pakai, pengembangan sistem informasi/aplikasi layanan bersama, meningkatkan promosi sektor-sektor unggulan daerah, dan mendorong konektivitas dan akses antarwilayah dan antardestinasi dengan mendorong lahirnya transportasi massal, penyelarasan jalur dan jadwal bus dan kereta, halte dan transit point, dan rest area.
Klop dengan mayoritas topik strategis yang dibahas, Kota Malang memiliki talenta sumber daya manusia yang melimpah dan diyakini mampu menyuplai kebutuhan kabupaten/kota peserta Gerakan Smart City BTS dalam pengembangan tata kelola pemerintahan dan ekonomi kreatif berbasis digital.
Sebagai satu dari 10 Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif 2021 yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kota Malang memiliki 168 perusahaan startup, 22 komunitas digital, dan 21 program studi pada sejumlah perguruan tinggi yang secara kontinu mencetak sumber daya manusia di bidang teknologi informasi melalui kurikulum yang berorientasi kebutuhan skill dunia usaha.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang Muhammad Nur Widianto, S.Sos memastikan pihaknya akan terus mengusahakan terjalinnya benang merah antarpemangku kepentingan sektor pariwisata, kota cerdas dan kota kreatif.
“Ada pemikiran penting menghadirkan hackathon tematik wisata digital dan pengembangan virtual tourism, serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menggandeng pengusaha, perbankan, media, akademisi dan tentu saja komunitas masyarakat,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Wid disela penyelenggaraan FGD Smart City.
Selain melibatkan perangkat daerah terkait di Kota Malang, FGD turut dihadiri perwakilan kabupaten/kota terpilih Gerakan 100 Smart City Tahun 2021 pada Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, seperti Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Pasuruan.
“Selain itu, wilayah terkait yang tidak masuk skema pendampingan Smart City 2021 pun turut diundang, di antaranya Kota Batu, Kabupaten Lumajang, dan Kota Probolinggo," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST., MT mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kemenkominfo terhadap Kota Malang. Dia bersama seluruh jajaran Pemkot Malang siap berkolaborasi dengan wilayah-wilayah bertetangga.
“Seperti pesan Bapak Wali Kota Malang (Sutiaji), Kota Malang senantiasa siap bertukar ide-ide smart dan menyinergikan kekayaan potensi masing-masing daerah. Sudah bukan zamannya lagi maju sendiri, mari maju bersama,” ajak Erik.
Senada, Hari Kusdaryanto, S.IP., M.Dev selaku tenaga ahli pendamping dari Kemenkominfo dalam agenda FGD ini mengangkat sejumlah kata kunci, yakni konektivitas dan integrasi antarwilayah dan antarpendekatan pengembangan wilayah. “Dengan konektivitas dan integrasi, akan lahir efisiensi dan efektivitas pembangunan smart city,” ungkap Hari.
Menurutnya, jendela peluang telah dibuka lebar pemerintah pusat dalam bingkai peta kebijakan nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertosusila, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Sejumlah topik strategis yang terus didorong dalam FGD, antara lain integrasi data dan informasi untuk peningkatan pelayanan publik bagi masyarakat antarwilayah, repository sistem pemerintahan berbasis elektronik dan pengembangan sistem informasi secara berbagi-pakai, pengembangan sistem informasi/aplikasi layanan bersama, meningkatkan promosi sektor-sektor unggulan daerah, dan mendorong konektivitas dan akses antarwilayah dan antardestinasi dengan mendorong lahirnya transportasi massal, penyelarasan jalur dan jadwal bus dan kereta, halte dan transit point, dan rest area.
Klop dengan mayoritas topik strategis yang dibahas, Kota Malang memiliki talenta sumber daya manusia yang melimpah dan diyakini mampu menyuplai kebutuhan kabupaten/kota peserta Gerakan Smart City BTS dalam pengembangan tata kelola pemerintahan dan ekonomi kreatif berbasis digital.
Sebagai satu dari 10 Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif 2021 yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kota Malang memiliki 168 perusahaan startup, 22 komunitas digital, dan 21 program studi pada sejumlah perguruan tinggi yang secara kontinu mencetak sumber daya manusia di bidang teknologi informasi melalui kurikulum yang berorientasi kebutuhan skill dunia usaha.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang Muhammad Nur Widianto, S.Sos memastikan pihaknya akan terus mengusahakan terjalinnya benang merah antarpemangku kepentingan sektor pariwisata, kota cerdas dan kota kreatif.
“Ada pemikiran penting menghadirkan hackathon tematik wisata digital dan pengembangan virtual tourism, serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menggandeng pengusaha, perbankan, media, akademisi dan tentu saja komunitas masyarakat,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Wid disela penyelenggaraan FGD Smart City.
Selain melibatkan perangkat daerah terkait di Kota Malang, FGD turut dihadiri perwakilan kabupaten/kota terpilih Gerakan 100 Smart City Tahun 2021 pada Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, seperti Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Pasuruan.
“Selain itu, wilayah terkait yang tidak masuk skema pendampingan Smart City 2021 pun turut diundang, di antaranya Kota Batu, Kabupaten Lumajang, dan Kota Probolinggo," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021