Tim Program Pengembangan Desa Mitra Universitas Surabaya (PPDM Ubaya) membina Desa Bejijong, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menjadi desa pariwisata melalui pelatihan hingga pendampingan yang diberikan. 

"Berkat pendampingan tersebut, desa binaan Ubaya masuk 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021," kata Ketua tim PPDM UBAYA, Venny Megawati melalui keterangannya, Rabu. 

Venny menjelaskan di Bejijong terdapat Desa Wisata Kampung Majapahit yang terkenal dengan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit dan potensi wisata yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Beberapa waktu silam, desa binaan tim PPDM Ubaya tersebut berkesempatan mendapat kunjungan secara langsung dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Venny menuturkan tahun ini merupakan tahun ketiga tim PPDM Ubaya dalam mendampingi dan membantu membangkitkan potensi wisata Desa Bejijong. 

Selama tiga tahun ini, tim PPDM Ubaya yang terdiri dari Venny Megawati, S.T., M.M., Hari Hananto, S.E., M.Ak., Njoto Benarkah, S.T., M.Sc., dan Ninik Juniati, S.Pd., M.Pd telah memberikan beragam pelatihan, aktivitas serta pemberdayaan warga sekitar melalui kuliner khas Kampung Majapahit, tour guide, batik, kerajinan tangan hingga rumah singgah.

"Ini adalah tahun ketiga, jadi kami ingin membantu mewujudkan Desa Bejijong menjadi desa pariwisata," kata Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya ini.

Ia menyampaikan jika ada beberapa faktor atau penilaian yang menyebabkan Kampung Majapahit masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik menurut ADWI 2021. 

Salah satu keunggulan desa wisata tersebut ada pada masyarakat yang multikultur, kearifan lokal dan aktivitas ekonomi kreatif oleh warga sekitar. 

"Di samping itu, desa wisata ini terkenal dengan peninggalan Kerajaan Majapahit dan kebudayaannya yang masih kental serta mengakar di masyarakat," ujarnya. 

Desa Bejijong juga memiliki bangunan rumah Majapahit terbanyak, yaitu lebih dari 200 rumah. Keunggulan yang lain adalah adanya lokasi wisata yang ikonik seperti makam Raden Wijaya, Siti Inggil, Candi Brahu, dan Patung Budha Tidur.

Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, kata Venny, terkesan dengan keharmonisan budaya dan toleransi agama di Desa Wisata Kampung Majapahit. 

Menurut Sandiaga Uno, mayoritas penduduk Kampung Majapahit beragama Islam. Namun, mereka dapat membuktikan mampu hidup berdampingan dan merawat obyek wisata Patung Budha Tidur.

Saat ini tim PPDM Ubaya sedang mendampingi kelompok Centini yang terdiri atas ibu-ibu Desa Bejijong dalam rangka pengembangan pusat oleh-oleh khas Kampung Majapahit. 

Kegiatan yang dilakukan oleh tim PPDM Ubaya adalah memberikan pelatihan serta pendampingan inovasi produk yang berbasis pada hasil lokal. 

"Kami mengajarkan bagaimana memanfaatkan segala bentuk macam tanaman seperti buah atau empon-empon yang ada di Desa Bejijong. Kemudian diinovasikan sebagai produk kuliner turunan," katanya.

"Mereka akan belajar mulai dari ide-ide inovasi, mengikutsertakan produk dalam perlombaan hingga menunjukkan bentuk packaging yang bagus seperti apa. Harapannya produk-produk ini bisa dijadikan oleh-oleh khas Kampung Majapahit," ujarnya. 

Selama tiga tahun mendampingi Desa Bejijong, tim PPDM Ubaya melihat banyak warga semakin termotivasi dan aktif terlibat dalam membangkitkan potensi wisata di Kampung Majapahit. 

Venny mengungkapkan jika desa wisata Kampung Majapahit sudah kembali ramai dikunjungi wisatawan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021