Pengurus DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya William Wirakusuma mengimbau masyarakat mulai beralih ke transportasi umum.
"Dengan beralih ke transportasi umum maka bisa memotong sekitar 30 persen emisi karbon di Surabaya," ujarnya di Surabaya, Selasa.
Menurut ia, krisis iklim merupakan ancaman global yang dampaknya mulai banyak dirasakan, seperti naiknya suhu dan seringnya banjir, yang salah satu penyebabnya karena tingginya emisi karbon kendaraan bermotor.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya tersebut menambahkan bahwa saat ini layanan transportasi umum sudah semakin baik.
Selain Suroboyo Bus, layanan Bus BTS juga dijadwalkan akan beroperasi akhir tahun ini, serta angkutan pengumpan (feeder) juga akan tersedia tahun 2022.
"Ke depan, ketepatan waktu dan keandalan angkutan kita akan semakin baik. Jika dibarengi dengan edukasi terhadap krisis iklim ini, saya optimistis akan semakin banyak warga yang tergerak," kata dia.
"Saya usulkan pengelola transportasi umum untuk ikut edukasi lingkungan. Misalnya, dengan menambahkan fitur carbon footprint di aplikasi," tambah William. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Dengan beralih ke transportasi umum maka bisa memotong sekitar 30 persen emisi karbon di Surabaya," ujarnya di Surabaya, Selasa.
Menurut ia, krisis iklim merupakan ancaman global yang dampaknya mulai banyak dirasakan, seperti naiknya suhu dan seringnya banjir, yang salah satu penyebabnya karena tingginya emisi karbon kendaraan bermotor.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya tersebut menambahkan bahwa saat ini layanan transportasi umum sudah semakin baik.
Selain Suroboyo Bus, layanan Bus BTS juga dijadwalkan akan beroperasi akhir tahun ini, serta angkutan pengumpan (feeder) juga akan tersedia tahun 2022.
"Ke depan, ketepatan waktu dan keandalan angkutan kita akan semakin baik. Jika dibarengi dengan edukasi terhadap krisis iklim ini, saya optimistis akan semakin banyak warga yang tergerak," kata dia.
"Saya usulkan pengelola transportasi umum untuk ikut edukasi lingkungan. Misalnya, dengan menambahkan fitur carbon footprint di aplikasi," tambah William. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021