Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi progres atau kemajuan pembangunan Bandara Internasional Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang dinilainya cukup cepat.
"Kami tujuh bulan yang lalu datang ke sini dengan Pak Sofyan, progresnya baik sekali. Ini akan punya dampak (positif) di selatan Jawa Timur," kata Menko Luhut saat berkunjung ke lokasi Bandara di Kabupaten Kediri, Selasa.
Ia juga menegaskan dengan keberadaan bandara ini, masyarakat di Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan sekitarnya tidak perlu lagi ke Surabaya untuk mengakses transportasi udara. Terlebih lagi dukungan infrastruktur jalan tol yang akan mempercepat konektivitas antardaerah.
"Terima kasih kepada Gudang Garam, kami lihat investasinya tidak kecil, Rp8 triliun sampai Rp9 triliun," kata Luhut.
Ia juga mengajak semua pihak untuk mendukung pembangunan bandara dan jalan tol ini demi meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di wilayah Selatan Jawa Timur, termasuk penyelesaian pembebasan lahan yang sampai saat ini masih tersisa 1,7 hektare.
Menko Luhut juga mengatakan pembangunan bandara internasional Dhoho merupakan proyek strategis nasional. Walaupun saat ini masih ada penyelesaian pembebasan lahan, diharapkan tidak terhambat.
Pemerintah, kata dia, telah memberi kelonggaran kepada para pemilik lahan yang dibebaskan dengan nilai ganti untung yang besar.
"Kita semua harus dukung. Polri dan TNI bantu pengamanan, termasuk pemda," ujar Luhut.
Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Badan Pertanahan Nasional Sofyan A. Jalil yang juga ikut serta dalam kunjungan tersebut menambahkan pihaknya berkomitmen untuk membantu penyelesaian terkait pengurusan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara.
"Tugas saya membantu pembebasan lahan. Teman-teman BPN harus lebih proaktif. Apa yang sudah dilakukan Gudang Garam luar biasa untuk wilayahnya," kata Sofyan.
Sementara itu, Direktur PT Gudang Garam (Tbk.) Istata Taswin Siddharta menargetkan pembangunan Bandara Internasional Dhoho akan selesai pada akhir tahun 2022 dan siap beroperasi pada pertengahan 2023.
Saat ini progres pembangunannya di tahapan eartwork sudah mencapai 80 persen.
"Salah satu tujuan pembangunan bandara ini untuk meningkatkan konektivitas dan memperbaiki disparitas pembangunan di Jawa Timur bagian selatan. Daerah di sekitar bandara juga akan tumbuh menjadi pusat perekonomian baru," kata Istata.
Selain itu, PT Gudang Garam (Tbk.) melalui anak perusahaannya juga akan membangun akses menuju bandara sepanjang 7,2 kilometer sebagai bagian rangkaian Jalan Tol Kediri – Tulungagung sepanjang 37 kilometer, sehingga total panjang tol tersebut adalah 43 kilometer.
Bandara ini dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Bandara Internasional Dhoho di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, ini memiliki runway sepanjang 3.300 meter dengan lebar landasan 45 meter ini berdiri di atas lahan seluas 371 hektare. Dengan luas terminal 18.000 meter persegi, bandara ini akan mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahun.
Sebagai bandara internasional, Bandara Dhoho juga melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umroh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami tujuh bulan yang lalu datang ke sini dengan Pak Sofyan, progresnya baik sekali. Ini akan punya dampak (positif) di selatan Jawa Timur," kata Menko Luhut saat berkunjung ke lokasi Bandara di Kabupaten Kediri, Selasa.
Ia juga menegaskan dengan keberadaan bandara ini, masyarakat di Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan sekitarnya tidak perlu lagi ke Surabaya untuk mengakses transportasi udara. Terlebih lagi dukungan infrastruktur jalan tol yang akan mempercepat konektivitas antardaerah.
"Terima kasih kepada Gudang Garam, kami lihat investasinya tidak kecil, Rp8 triliun sampai Rp9 triliun," kata Luhut.
Ia juga mengajak semua pihak untuk mendukung pembangunan bandara dan jalan tol ini demi meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di wilayah Selatan Jawa Timur, termasuk penyelesaian pembebasan lahan yang sampai saat ini masih tersisa 1,7 hektare.
Menko Luhut juga mengatakan pembangunan bandara internasional Dhoho merupakan proyek strategis nasional. Walaupun saat ini masih ada penyelesaian pembebasan lahan, diharapkan tidak terhambat.
Pemerintah, kata dia, telah memberi kelonggaran kepada para pemilik lahan yang dibebaskan dengan nilai ganti untung yang besar.
"Kita semua harus dukung. Polri dan TNI bantu pengamanan, termasuk pemda," ujar Luhut.
Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Badan Pertanahan Nasional Sofyan A. Jalil yang juga ikut serta dalam kunjungan tersebut menambahkan pihaknya berkomitmen untuk membantu penyelesaian terkait pengurusan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara.
"Tugas saya membantu pembebasan lahan. Teman-teman BPN harus lebih proaktif. Apa yang sudah dilakukan Gudang Garam luar biasa untuk wilayahnya," kata Sofyan.
Sementara itu, Direktur PT Gudang Garam (Tbk.) Istata Taswin Siddharta menargetkan pembangunan Bandara Internasional Dhoho akan selesai pada akhir tahun 2022 dan siap beroperasi pada pertengahan 2023.
Saat ini progres pembangunannya di tahapan eartwork sudah mencapai 80 persen.
"Salah satu tujuan pembangunan bandara ini untuk meningkatkan konektivitas dan memperbaiki disparitas pembangunan di Jawa Timur bagian selatan. Daerah di sekitar bandara juga akan tumbuh menjadi pusat perekonomian baru," kata Istata.
Selain itu, PT Gudang Garam (Tbk.) melalui anak perusahaannya juga akan membangun akses menuju bandara sepanjang 7,2 kilometer sebagai bagian rangkaian Jalan Tol Kediri – Tulungagung sepanjang 37 kilometer, sehingga total panjang tol tersebut adalah 43 kilometer.
Bandara ini dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Bandara Internasional Dhoho di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, ini memiliki runway sepanjang 3.300 meter dengan lebar landasan 45 meter ini berdiri di atas lahan seluas 371 hektare. Dengan luas terminal 18.000 meter persegi, bandara ini akan mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahun.
Sebagai bandara internasional, Bandara Dhoho juga melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umroh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021