PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) sebagai start up energi terbarukan yang mempelopori metode tanpa investasi dalam instalasi PLTS memperkuat kolaborasi strategis bersama kontraktor Engineering, Pocurement and Construction (EPC).

Dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, Jumat, kolaborasi proyek panel surya ini terlihat dari meningkatnya pengerjaan proyek solar panel dan penyerapan tenaga kerja baru yang tidak hanya untuk teknisi, tetapi juga terciptanya berbagai jenis pekerjaan sehingga mengembangkan ekosistem Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Sepanjang tahun 2021, PLTS Atap yang dikerjakan Xurya mencapai 87 proyek, dengan total kapasitas terpasang meningkat sebesar delapan kali lipat dari tahun lalu.

Peningkatan kapasitas terpasang ini juga sejalan dengan penyerapan tenaga kerja di setiap proyek tersebut, yakni menyerap 20 tenaga kerja setiap 1 Megawatt proyek yang dikerjakan.

Pencapaian Xurya ini tentu tidak terlepas dari kerjasama dengan kontraktor EPC yang membantu dalam manajemen proyek.

VP of Operations Xurya Daya Indonesia, Philip Effendy, mengatakan setiap proyek instalasi PLTS Atap yang Xurya melibatkan berbagai pihak, salah satunya kontraktor EPC untuk membantu dalam manajemen proyek.

"Saat ini kami sudah berkolaborasi dengan lebih dari 25 kontraktor EPC, baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa dan angka ini akan terus bertambah mengingat potensi PLTS Atap di Indonesia sangat besar dan tersebar di berbagai daerah," ujarnya.

Sementara itu, Business Development Account Manager TML Energy, Gian Nanda Pratama, sebagai salah satu kontraktor EPC menyampaikan Xurya merupakan mitra jangka panjang dalam menyediakan berbagai proyek PLTS Atap,

"Sehingga membantu kami dalam mempersingkat siklus penjualan," tutur dia. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021