Bangga...bangga....bangga...! Kalimat inilah yang pertama kali terucap dari sosok pria pensiunan guru sekolah dasar (SD), yakni Sadi (68) warga Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ketika menceritakan muridnya, Karna Suswandi, yang kini menjabat sebagai Bupati Situbondo.


Berulang kali pensiunan guru olahraga SD ini berucap bangga, sembari meneteskan air mata. Memang, sepatutnya bangga, melihat anak didiknya sukses dan dipercaya masyarakat menjadi orang nomor satu di "Kota Santri Pancasila".

Di momen Hari Guru Nasional (HGN) 2021, Sadi menceritakan sosok Bupati Situbondo Karna Suswandi, yang merupakan salah seorang muridnya di SDN Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa. Kala itu, Karna Suswandi merupakan murid yang berjiwa besar dan selalu optimistis serta punya kemauan tinggi untuk belajar.

Selain itu, sosok Karna Suswandi juga mudah bergaul dan dekat dengan masyarakat. Menghormati orang tua, terlebih kepada guru. Bahkan, kendati kini menjabat sebagai kepala daerah, tetap tidak membuatnya sombong dan menghargai orang lain.

"Pak Bupati ini murid saya waktu SD. Beliau murid yang patuh kepada orang tua, guru dan menghargai orang lain. Meskipun, saat ini menjadi bupati juga tetap menghormati guru, inilah yang sangat membanggakan saya sebagai gurunya," tutur Sadi.

Bagi Sadi, tugas berat seorang guru menjadikan muridnya benar-benar menjadi berakhlak dan cerdas serta sukses dibuktikan oleh Karna Suswandi, yang sejak Februari 2021 dilantik menjadi Bupati Situbondo.

Kendati dirinya telah purnatugas sejak beberapa tahun lalu, pria kelahiran Ponorogo ini masih mengabdikan diri memajukan olahraga, setelah ditunjuk oleh bupati sebagai nahkoda Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Situbondo.

"Karena latarbelakang saya di olahraga, dan ditunjuk sebagai Ketua KONI untuk memajukan keolahargaan di Situbondo, tentu saya dengan senang hati membantu apa yang menjadi program bupati," katanya.

Guru sekaligus motivator Bupati Situbondo

Bupati Situbondo Karna Suswandi menilai Pak Sadi, bukan hanya sekadar seorang guru di sekolah dasar. Tapi, sang pahlawan tanda jasa itu juga menjadi motivator agar Bung Karna, sapaan bupati, kelak menjadi orang yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

Sadi, kala itu tidak hanya mengajarkan mata pelajaran di sekolah. Namun, guru yang mendidik Karna Suswandi sejak Kelas III SD itu juga memotivasinya untuk terus tekun belajar ketika berada di rumah.

"Pak Sadi sejak pertama kali masuk Situbondo, tinggal di rumah keluarga saya (kontrak rumah). Beliau adalah guru yang selalu memotivasi saya dan orang tua agar melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi," kata Bupati Karna Suswandi.

Memotivasi seorang guru terhadap anak didiknya untuk terus mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi, sangatlah penting. Karena, pola berpikir masyarakat di zamannya, menjadi lumrah setelah lulus sekolah dasar, para orang tua mempersiapkan putra dan putrinya untuk dinikahkan.

Namun, karena guru sekaligus motivator itu terus memotivasi Karna Suswandi dan orang tuanya, sehingga Bupati Situbondo periode 2021-2026 itu melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi di Malang.

Bupati Karna Suswandi menceritakan, setelah lulus SD, orang tuanya menitipkan di rumah kakeknya karena sekolah menengah pertama (SMP) tak jauh dari tempat tinggal kakeknya hingga sekolah di perguruan tinggi di Malang.

"Saya banyak utang jasa kepada orang tua dan kakek. Karena saya kuliah ketika itu, kondisi keuangan keluarga pas-pasan. Saat itu, sering tertunda kembali ke kampus, karena menunggu hasil panen, karena orang tua saya petani," tuturnya.

Bung Karna kembali menceritakan sosok guru sekaligus motivator, Pak Sadi. Guru olahraga itu ditunjuk bupati menjadi Ketua KONI Kabupaten Situbondo, karena komitmen dalam bekerja, gigih dan jujur.

Bahkan, dengan kondisi anggaran yang terbatas, Ketua KONI mampu membuat terobosan dengan bekerja sama dengan pihak swasta merapungkan tempat arena pertandingan (venue) Porprov Jatim 2022, tanpa campur tangan pemerintah daerah setempat.

Pada Hari Guru Nasional 2021, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengajak semuanya memuliakan guru. Karena jasa guru tak bisa dibalas dengan apapun. Tak ada kesuksesan tanpa guru jasa guru.

"Saya menjadi ASN hingga menjadi Bupati Situbondo adalah 'cetakan' didikan guru di Kabupaten Situbondo," ujarnya.

Pahlawan tanpa tanda jasa tak pernah lelah mengabdi, mendidik dan mengajarkan siswa-siswanya sehingga punya sikap tingkah laku yang baik, berilmu, berpengetahuan, berakhlak, cerdas dan sukses. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021