Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Akhmad Yusep Gunawan mengapresiasi aksi unjuk rasa suporter Persebaya bonek dan buruh yang hari ini menyampaikan dua aspirasi berbeda berjalan dengan tertib.
"Sebenarnya hari ini ada tiga kegiatan unjuk rasa di Kota Surabaya. Selain bonek dan buruh, juga ada unjuk rasa dari pengungsi asal negara Afganistan di depan Kantor Konsulat Jenderal Australia di Surabaya," katanya kepada wartawan di Surabaya usai melakukan pengamanan, Kamis malam.
Kombes Yusep mengungkapkan dari tiga kegiatan unjuk rasa tersebut, massa terbesar datang dari kelompok buruh yang berjumlah sebanyak 3 ribu orang.
Mereka menuntut kenaikan upah layak demi kelangsungan hidup keluarganya agar lebih sejahtera.
Polisi mengawal aksi buruh yang sejak pagi berdatangan dari Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Kabupaten/ Kota Pasuruan dan Kabupaten/Kota Mojokerto di titik kumpul kawasan Bundaran Waru Sidoarjo dan Kebun Binatang Surabaya.
Kemudian menjelang siang massa buruh diarahkan untuk menyampaikan aspirasinya di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan dan Balai Kota Jalan Wali Kota Mustajab Surabaya.
Pada saat yang sama, polisi juga mengawal aksi unjuk rasa bonek, julukan suporter tim sepak bola Persebaya, dengan massa sebanyak 2000 orang yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Massa bonek yang tiba di depan Gedung Negara Grahadi pada pukul 12.00 WIB itu menyampaikan aspirasi menuntut revolusi sepak bola Indonesia yang selama ini dinilai dikendalikan oleh mafia.
Kapolrestabes Yusep menandaskan, selain aksi dari tiga kelompok massa tersebut, hari ini juga dilakukan pengamanan terhadap kegiatan eksekusi tanah dan bangunan di Jalan Bali dan Gubeng Surabaya.
Sebanyak 3.500 personel gabungan dari kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dikerahkan untuk mengamankan seluruh kegiatan yang berlangsung bersamaan ini.
"Alhamdulillah, semua kegiatan masyarakat yang berlangsung bersamaan sepanjang hari ini bisa kami kelola dengan baik sehingga tercipta suasana aman dan kondusif di Kota Surabaya," ujarnya.
Menurut Kombes Yusep, seluruh kegiatan tersebut berjalan dengan lancar berkat dukungan dari semua pihak, mulai dari kepolisian, TNI, Pemkot Surabaya hingga komunitas masyarakat yang turut membantu kelancaran pengamanan hingga selesai.
"Saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas kegiatan penyampaian aspirasi dari kelompok Bonek dan buruh yang telah berlangsung dengan kompak dan tertib," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sebenarnya hari ini ada tiga kegiatan unjuk rasa di Kota Surabaya. Selain bonek dan buruh, juga ada unjuk rasa dari pengungsi asal negara Afganistan di depan Kantor Konsulat Jenderal Australia di Surabaya," katanya kepada wartawan di Surabaya usai melakukan pengamanan, Kamis malam.
Kombes Yusep mengungkapkan dari tiga kegiatan unjuk rasa tersebut, massa terbesar datang dari kelompok buruh yang berjumlah sebanyak 3 ribu orang.
Mereka menuntut kenaikan upah layak demi kelangsungan hidup keluarganya agar lebih sejahtera.
Polisi mengawal aksi buruh yang sejak pagi berdatangan dari Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Kabupaten/ Kota Pasuruan dan Kabupaten/Kota Mojokerto di titik kumpul kawasan Bundaran Waru Sidoarjo dan Kebun Binatang Surabaya.
Kemudian menjelang siang massa buruh diarahkan untuk menyampaikan aspirasinya di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan dan Balai Kota Jalan Wali Kota Mustajab Surabaya.
Pada saat yang sama, polisi juga mengawal aksi unjuk rasa bonek, julukan suporter tim sepak bola Persebaya, dengan massa sebanyak 2000 orang yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Massa bonek yang tiba di depan Gedung Negara Grahadi pada pukul 12.00 WIB itu menyampaikan aspirasi menuntut revolusi sepak bola Indonesia yang selama ini dinilai dikendalikan oleh mafia.
Kapolrestabes Yusep menandaskan, selain aksi dari tiga kelompok massa tersebut, hari ini juga dilakukan pengamanan terhadap kegiatan eksekusi tanah dan bangunan di Jalan Bali dan Gubeng Surabaya.
Sebanyak 3.500 personel gabungan dari kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dikerahkan untuk mengamankan seluruh kegiatan yang berlangsung bersamaan ini.
"Alhamdulillah, semua kegiatan masyarakat yang berlangsung bersamaan sepanjang hari ini bisa kami kelola dengan baik sehingga tercipta suasana aman dan kondusif di Kota Surabaya," ujarnya.
Menurut Kombes Yusep, seluruh kegiatan tersebut berjalan dengan lancar berkat dukungan dari semua pihak, mulai dari kepolisian, TNI, Pemkot Surabaya hingga komunitas masyarakat yang turut membantu kelancaran pengamanan hingga selesai.
"Saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas kegiatan penyampaian aspirasi dari kelompok Bonek dan buruh yang telah berlangsung dengan kompak dan tertib," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021