Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan meningkatkan kualitas SDM hingga peningkatan pelayanan publik.
"Untuk mendorong pemulihan ekonomi, kami harus melakukan kolaborasi dengan banyak pihak karena tidak mungkin kami bergerak sendiri-sendiri," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Selasa.
Pemkab Banyuwangi, menurut dia, telah menandatangani nota kesepahaman dengan Taman Nasional Meru Betiri mengenai pembangunan strategis berupa peningkatan dan pemeliharaan jalan. Lalu dengan Universitas Terbuka terkait pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu, juga dengan Kementerian Agama tentang peningkatan pelayanan di Pengadilan Agama dan Kantor Kemenag Banyuwangi, serta Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Indonesia untuk pengembangan klaster agribisnis berbasis komoditas kopi dan kakao. Ada pula kolaborasi dengan BPJS Kesehatan terkait optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional.
Bupati Ipuk mencontohkan kolaborasi terkait pengembangan produk hortikultura kopi dan kakao. Dalam kerja sama dengan Puslit Kopi dan Kakao, diharapkan terjadi peningkatan produksi dari produk kakao dan kopi asal Banyuwangi.
"Kami akan optimalkan potensinya, mulai dari sektor hulu hingga hilir," tuturnya.
Kepala Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Indonesia Agung Wahyu Susilo mengemukakan lewat kerja sama tersebut pihaknya akan mendukung pengembangan petani kopi dan kakao di Banyuwangi, mulai dari pemilihan bibit berkualitas, edukasi cara tanam dan perawatan, sampai pengelolaan hasil panen.
"Banyuwangi ini memang memiliki kualitas kopi dan kakao yang sangat baik. Potensi ini yang akan kami kembangkan, sehingga bisa menjadi komoditas berskala internasional," ujarnya.
Selain dengan Puslitkoka Indonesia, Pemkab Banyuwangi juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan sektor pariwisata yang memang gencar dikembangkan Banyuwangi.
Dalam kerja sama tersebut, dilakukan upaya peningkatan aksesibilitas menuju ke sejumlah destinasi wisata yang berada di kawasan TNMB. Seperti halnya ke Teluk Hijau maupun ke Pantai Sukomade yang dikenal sebagai habitat beragam penyu.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah III, Suliatrianto mengatakan kerja sama ini terkait peningkatan infrastruktur jalan di kawasan TNMB.
"Yakni jalan yang menghubungkan akses Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, menuju Pantai Teluk Hijau dan Sukamade. Dengan akses yang terjangkau, tempat ini akan menjadi alternatif destinasi bagi wisatawan," kata Suliatrianto.
Tidak hanya dalam rangka pembangunan fisik, Pemkab Banyuwangi juga melakukan kerja sama dalam rangka peningkatan pembangunan sumber daya manusia, di antaranya bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dan Pengadilan Agama Banyuwangi untuk melakukan percepatan itsbat nikah.
"Bagi pasangan yang akan melakukan itsbat nikah, bisa melaporkan ke desa atau KUA, nanti akan didata. Setelah itu, akan dilakukan itsbat nikah secara kolektif di tingkat desa atau kecamatan," kata Kepala Kemenag Banyuwangi, Selamet.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga melakukan kerja sama dengan Universitas Terbuka dalam rangka pelaksanaan Tri Bakti Perguruan Tinggi. Selama ini pemkab memberikan sejumlah beasiswa terhadap anak-anak muda Banyuwangi yang akan kuliah di Universitas Terbuka dalam program Banyuwangi Cerdas.
Tak ketinggalan Pemkab Banyuwangi juga kerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam rangka peningkatan layanan kesehatan di Kabupaten Banyuwangi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Untuk mendorong pemulihan ekonomi, kami harus melakukan kolaborasi dengan banyak pihak karena tidak mungkin kami bergerak sendiri-sendiri," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Selasa.
Pemkab Banyuwangi, menurut dia, telah menandatangani nota kesepahaman dengan Taman Nasional Meru Betiri mengenai pembangunan strategis berupa peningkatan dan pemeliharaan jalan. Lalu dengan Universitas Terbuka terkait pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu, juga dengan Kementerian Agama tentang peningkatan pelayanan di Pengadilan Agama dan Kantor Kemenag Banyuwangi, serta Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Indonesia untuk pengembangan klaster agribisnis berbasis komoditas kopi dan kakao. Ada pula kolaborasi dengan BPJS Kesehatan terkait optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional.
Bupati Ipuk mencontohkan kolaborasi terkait pengembangan produk hortikultura kopi dan kakao. Dalam kerja sama dengan Puslit Kopi dan Kakao, diharapkan terjadi peningkatan produksi dari produk kakao dan kopi asal Banyuwangi.
"Kami akan optimalkan potensinya, mulai dari sektor hulu hingga hilir," tuturnya.
Kepala Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Indonesia Agung Wahyu Susilo mengemukakan lewat kerja sama tersebut pihaknya akan mendukung pengembangan petani kopi dan kakao di Banyuwangi, mulai dari pemilihan bibit berkualitas, edukasi cara tanam dan perawatan, sampai pengelolaan hasil panen.
"Banyuwangi ini memang memiliki kualitas kopi dan kakao yang sangat baik. Potensi ini yang akan kami kembangkan, sehingga bisa menjadi komoditas berskala internasional," ujarnya.
Selain dengan Puslitkoka Indonesia, Pemkab Banyuwangi juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan sektor pariwisata yang memang gencar dikembangkan Banyuwangi.
Dalam kerja sama tersebut, dilakukan upaya peningkatan aksesibilitas menuju ke sejumlah destinasi wisata yang berada di kawasan TNMB. Seperti halnya ke Teluk Hijau maupun ke Pantai Sukomade yang dikenal sebagai habitat beragam penyu.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah III, Suliatrianto mengatakan kerja sama ini terkait peningkatan infrastruktur jalan di kawasan TNMB.
"Yakni jalan yang menghubungkan akses Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, menuju Pantai Teluk Hijau dan Sukamade. Dengan akses yang terjangkau, tempat ini akan menjadi alternatif destinasi bagi wisatawan," kata Suliatrianto.
Tidak hanya dalam rangka pembangunan fisik, Pemkab Banyuwangi juga melakukan kerja sama dalam rangka peningkatan pembangunan sumber daya manusia, di antaranya bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dan Pengadilan Agama Banyuwangi untuk melakukan percepatan itsbat nikah.
"Bagi pasangan yang akan melakukan itsbat nikah, bisa melaporkan ke desa atau KUA, nanti akan didata. Setelah itu, akan dilakukan itsbat nikah secara kolektif di tingkat desa atau kecamatan," kata Kepala Kemenag Banyuwangi, Selamet.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga melakukan kerja sama dengan Universitas Terbuka dalam rangka pelaksanaan Tri Bakti Perguruan Tinggi. Selama ini pemkab memberikan sejumlah beasiswa terhadap anak-anak muda Banyuwangi yang akan kuliah di Universitas Terbuka dalam program Banyuwangi Cerdas.
Tak ketinggalan Pemkab Banyuwangi juga kerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam rangka peningkatan layanan kesehatan di Kabupaten Banyuwangi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021