DPC Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) Kota Surabaya menggelar khitanan gratis secara door to door atau dari rumah ke rumah untuk anak keluarga tidak mampu di Kota, Surabaya, Jatim.

"Kemarin (20/11), kami telah menggelar khitanan gratis door to door di kawasan Wonorejo 3 Gang Damai Nomor 101 Surabaya," kata Sekretaris DPC Baguna Kota Surabaya Budi Leksono di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan arahan dari Baguna Pusat sebagai salah satu upaya Baguna untuk selalu hadir di tengah masyarakat khususnya saat pandemi. 

"Ini akan menjadi agenda rutin Baguna," kata anggota Komisi A  Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya ini.

Menurut Budi, dalam kegiatan ini, Baguna Surabaya telah menggandeng sejumlah tokoh masyarakat dan para pengurus PDI Perjuangan setempat untuk bersama-sama bergotong royong menyukseskan kegiatan sunat gratis tersebut.

“Baguna hadir di tengah kebuntuan masyarakat tidak mampu yang ingin mengkhitankan anaknya,” ujarnya.

Selain itu, Baguna hadir di tengah masyarakat tidak hanya melalui khitanan gratis, melainkan banyak program kerakyatan yang terus akan dijalankan demi memberi manfaat untuk masyarakat. Selain sunatan gratis, Baguna juga melengkapi kegiatan tersebut dengan bagi-bagi sembako.

Politikus PDIP ini menambahkan, di tengah pandemi COVID-19, Baguna Surabaya bakal terus bergerak ke setiap lini sosial kemasyarakatan. Hal ini karena banyak permasalahan warga yang memang harus dijemput langsung penanganannya.

"Kami tidak hanya menunggu keluhan, tapi langsung terjun. Kadang banyak warga yang enggan mengungkap persoalan yang dihadapi. Di situ kita berperan, mengurai dan memberikan solusi," katanya. 

Hal sama juga dikatakan Ketua DPC Baguna Kota Surabaya Agatha. Ia mengatakan banyak keluarga tidak mampu harus berbuat apa ketika buah hatinya sudah cukup umur untuk dikhitan.

"Maklum situasi pandemi berimbas pada semua sektor, termasuk persoalan khitan yang tentunya membutuhkan biaya," katanya.

Ia mengatakan kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan secara massal bersama-sama meski penerapan PPKM mulai dilonggarkan.

"Sunat gratis ini kami lakukan dengan cara jemput bola dan door to door karena bahaya  pendemi masih membayang meski kasus sudah sangat landai. Apapun kondisinya Baguna harus tetap bergerak bersama rakyat," katanya.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021