PT Wika Realty mengembangkan sembilan aset hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergolong dalam kelas bintang tiga. 

HR Corporate PT Wika Realty Maya Putri Septiani menjelaskan sembilan aset hotel tersebut sebelumnya didirikan oleh perusahaan BUMN PT Pegadaian dengan nama "Hotel Pesonna" yang berkonsep syariah.
 
"Mulai malam ini semuanya resmi berada di bawah pengelolaan PT Wika Realty dengan nama Hotel Khas. Mengusung konsep 'Halal & Muslim Friendly Hotel', operasionalnya kami percayakan kepada 'Hotel Indonesia Group'," katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu malam.
 
Maya memaparkan Hotel Khas tersebar di delapan kabupaten/ kota wilayah Indonesia. Selain di Surabaya, masing-masing berdiri di lokasi strategis wilayah kota Pekanbaru, Makassar, Tegal, Pekalongan, Gresik, Semarang, serta dua lainnya di Yogyakarta.

"Hotel Khas di tiap kota mengedepankan pasar domestik dengan 'brand lokal'," ujarnya. 

Dia mencontohkan berbagai jenis makanan yang disajikan adalah tradisional yang menjadi ciri khas di tiap daerah kawasan sekitar hotel . 

Dipadu dengan konsep "halal & muslim friendly hotel", diyakini memberi warna tersendiri, serta memperkuat karakter pasar domestik, yang diyakini mampu bersaing dengan hotel-hotel berkonsep internasional.
  
"Kami mengusung korporat "brand and valuenya" mewakili kota-kota di tiap wilayah berdirinya hotel tersebut. Selain itu, kami coba menaikkan kembali market 'food and beverage'-nya. Nanti ke depan akan dikembangkan konsep-konsep kental di mana program makanan yang dijual mengusung tema makanan tradisonal yang menjadi khas di daerah sekitar wilayah berdirinya hotel itu sendiri," katanya, menjelaskan.

Maya menandaskan, PT Wika Realty bersama "Hotel Indonesia Group" sebagai pengelola telah belajar dari masa sulit pandemi virus corona (COVID-19) yang telah melanda selama  satu setengah tahun terakhir.
 
Maka jika penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kembali diperketat, Hotel Khas akan mengangkat pasar dari sisi "food & baverage"-nya, yaitu menjalankan "food delivery service" dan memperluas pelayanan katering di luar hotel. 

"Dengan begitu lapangan kerja tetap terserap dan perekonomian terus berjalan," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021