Pemerintah Kabupaten Trenggalek melibatkan Kodam V/Brawijaya dalam percepatan capaian vaksinasi COVID-19 untuk kelompok lanjut usia, dengan tujuan menurunkan status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di daerah itu dari level 3 ke 2.

"Di (Kecamatan, red.) Munjungan kebetulan sedang ada BKO personel TNI dari Kodam V/Brawijaya. Kami berharap mereka bisa melakukan penjemputan para lansia ini agar capaian vaksinasi di kelompok umur 60 tahun terpenuhi," kata Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin di Trenggalek, Rabu.

Tak hanya memenuhi batas minimal 40 persen untuk vaksinasi kelompok lansia, Nur Arifin bahkan berharap capaian vaksinasi lebih tinggi lagi, yakni 70 persen seperti beberapa daerah di Jatim yang sudah masuk PPKM level 1.

"Harapannya seperti harapan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, kita bisa segera mencapai (capaian vaksinasi, red.) 70 persen Desember nanti," katanya.

Sebagaimana telah diatur dalam Inmendagri Nomor 60 tahun 2021 tentang PPKM level 3, level 2, dan level 1 COVID-19 di wilayah Jawa dan Bali, capaian vaksin dosis pertama minimal 70 persen dari jumlah penduduk secara umum adalah syarat yang dikeluarkan pemerintah pusat untuk bisa berada di PPKM level 1.

Capaian itu harus di tunjang capaian vaksinasi lansia minimal 60 persen. Di wilayah eks-Keresidenan Kediri, hanya ada dua daerah yang sudah masuk PPKM level I yaitu Kota Blitar dan Kota Kediri.

Selain dua kota itu, merujuk Inmendagri yang berlaku sejak 16 November hingga 29 November, ada enam kabupaten atau kota lainnya dari 38 daerah di Jawa Timur yang masuk PPKM level 1.

Daerah itu, adalah Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Pasuruan.

Kabupaten Trenggalek salah satu daerah yang sejauh ini masih bertengger di PPKM level 3. Penyebabnya, vaksinasi untuk kelompok lansia belum memenuhi syarat minimal, yakni 40 persen dari total target sasaran.

"Sebenarnya capaian vaksinasi umum sudah terpenuhi 50 persen, tinggal capaian vaksin lansia yang kurang sedikit guna memenuhi target 40 persen untuk bisa turun ke level 2," katanya.

Merujuk laporan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, capaian vaksinasi nonlansia sampai saat ini sudah mencapai 56 persen.

Hanya saja, kondisi sebaliknya terjadi pada target capaian vaksinasi lansia sehingga belum bisa turun level.

"Patut disyukuri, capaian vaksinasi di Kabupaten Trenggalek sebenarnya sudah melebihi 50 persen. Tepatnya 56 persen menuju 60 persen. Kami juga mendorong lansia tervaksinasi di atas 40 persen. Kalau saat ini (capaian vaksinasi, red.) lansia di Trenggalek masih kurang 3,5 persen untuk mencapai Trenggalek level 2,” ujarnya.

Untuk mengejar ketertinggalan capaian vaksinasi itu, Mas Ipin menyebut, telah melakukan berbagai langkah termasuk mengolaborasikan kegiatan vaksinasi dengan sektor swasta.

Selain tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksin, kolaborasi dengan berbagai pihak itu menjadi kunci keberhasilan menuju upaya kekebalan komunal.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021