Kali Lamong yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo kembali meluap mengakibatkan dua kecamatan di Kabupaten Gresik, yaitu Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng terendam banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Tarso Sagito di Gresik, Senin, menyebutkan banjir merendam empat desa di Kecamatan Balongpanggang, yakni Desa Balongpanggang, Puncung, Banjaragung dan Kedungpring, dengan menggenangi puluhan rumah warga, jalan dan sawah.
Kemudian tiga desa di Kecamatan Benjeng, masing-masing Desa Lundo, Sedapurklagen dan Deliksumber, dengan total puluhan rumah terendam ditambah puluhan hektare sawah, dan menggenangi jalan lingkungan juga fasilitas umum, seperti sekolah.
"Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 20 centimeter hingga paling tinggi 60 centimeter," kata Tarso kepada wartawan.
Ia menyebutkan luapan Kali Lamong terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir, bahkan dilaporkan terjadi ada tanggul jebol.
Tanggul tersebut berada di wilayah Kecamatan Benjeng, di Dusun Mboro, Desa Bengkelo Lor.
"Saat ini, kami terus berkoordinasi dengan kecamatan dan desa terdampak. Guna pendataan perkembangan banjir. Ketika intensitas hujan tetap tinggi, banjir diperkirakan bakal lebih parah. Mengingat ini belum memasuki puncak musim penghujan," katanya.
Namun demikian, upaya penanganan banjir Kali Lamong terus diupayakan. Salah satunya, melakukan pengerukan di sejumlah titik badan sungai yang mengalami penyempitan dan pebdangkalan di wilayah hilir.
Sementara itu, Kali Lamong mengalir sepanjang 103 km, dan melintasi Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Surabaya, dimana hampir 50 persen alirannya atau 58,1 km berada di wilayah Gresik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Tarso Sagito di Gresik, Senin, menyebutkan banjir merendam empat desa di Kecamatan Balongpanggang, yakni Desa Balongpanggang, Puncung, Banjaragung dan Kedungpring, dengan menggenangi puluhan rumah warga, jalan dan sawah.
Kemudian tiga desa di Kecamatan Benjeng, masing-masing Desa Lundo, Sedapurklagen dan Deliksumber, dengan total puluhan rumah terendam ditambah puluhan hektare sawah, dan menggenangi jalan lingkungan juga fasilitas umum, seperti sekolah.
"Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 20 centimeter hingga paling tinggi 60 centimeter," kata Tarso kepada wartawan.
Ia menyebutkan luapan Kali Lamong terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir, bahkan dilaporkan terjadi ada tanggul jebol.
Tanggul tersebut berada di wilayah Kecamatan Benjeng, di Dusun Mboro, Desa Bengkelo Lor.
"Saat ini, kami terus berkoordinasi dengan kecamatan dan desa terdampak. Guna pendataan perkembangan banjir. Ketika intensitas hujan tetap tinggi, banjir diperkirakan bakal lebih parah. Mengingat ini belum memasuki puncak musim penghujan," katanya.
Namun demikian, upaya penanganan banjir Kali Lamong terus diupayakan. Salah satunya, melakukan pengerukan di sejumlah titik badan sungai yang mengalami penyempitan dan pebdangkalan di wilayah hilir.
Sementara itu, Kali Lamong mengalir sepanjang 103 km, dan melintasi Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Surabaya, dimana hampir 50 persen alirannya atau 58,1 km berada di wilayah Gresik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021