Ketua DPR RI Puan Maharani mengemukakan bahwa areal persawahan di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, mempunyai potensi besar untuk dijadikan agrowisata.

"Sawah di Desa Banjar ini adalah bukti nyata bahwa kegiatan pertanian kita itu memiliki potensi besar untuk dijadikan agrowisata," kata Puan saat hadir memanen padi dengan para petani di areal persawahan Dewi Rembang, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jumat.

Menurut dia, persawahan di Licin memperlihatkan bagaimana proses mengolah tanah hingga panen bisa menjadi atraksi wisata yang bagus.

Oleh karena itu, Puan Maharani mendorong pertanian di daerah lain bisa menjadikan kegiatan tani di Licin sebagai contoh.

"Agrowisata seperti ini bisa menjadi keunggulan pariwisata Indonesia karena kita memiliki banyak lahan pertanian dan perkebunan," ujarnya.

Puan juga memuji masyarakat Banyuwangi yang solid menjadikan kegiatan pertanian sebagai hal membanggakan dan menyebut upaya masyarakat Banyuwangi melestarikan kebudayaan patut diacungkan jempol.

"Kegiatan di sini dilakukan dengan semangat gotong royong, kolaborasi dengan petani. Tanam sama-sama, panen sama-sama, produktivitas naik, juga mengangkat tradisi lokal bagaimana membajak tanah dan menanam," katanya.

Puan juga meminta masyarakat Banyuwangi terbuka terhadap perkembangan zaman dengan melakukan pertanian modern menggunakan transplenter rice. "Artinya petani di agrowisata bukanlah penonton tapi pelaku," kata mantan Menko PMK itu.

Usai ikut memanen padi, Puan Maharani juga memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat Banyuwangi. Kepada Kelompok Tani, ia memberikan 20 unit traktor tangan, 20 unit pompa air, dan 10 sprayers.

Kemudian untuk kelompok difabel diberikan bantuan 50 kursi roda, 25 alat bantu dengar, 10 tongkat elektrik dan sembako yang akan didistribusikan oleh Pemkab Banyuwangi.

Puan juga memberi bantuan untuk tiga orang pelajar berupa laptop, tools kit, dan sarana video kreatif.

Selain itu, sebanyak 215 paket diberikan sebagai santuan untuk janda-janda korban COVID-19. Puan juga memberikan santunan kepada 200 anak yatim-piatu korban COVID-19 yang dilakukan secara simbolis.

"Semoga sedikit bantuan ini dapat meringankan beban warga. Kehadiran saya di sini pun sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat. Apabila ada permasalahan, kami akan bantu mencarikan solusinya," kata tutup cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan pertanian merupakan salah satu prioritas dari program kerjanya. Berbagai hal mendasar dalam dunia pertanian menjadi hal yang diperbaikinya, di antaranya dengan meningkatkan wawasan para petani guna meningkatkan produktivitas hasil taninya.

"Kami memperkenalkan varietas bibit unggulan kepada para petani agar hasil panennya lebih melimpah. Juga lebih tahan hama. Seperti di kawasan Dewi Rembang ini, kami kembangkan varietas inpari 23 dan black madras," katanya.

Selain itu, lanjut Ipuk, secara bertahap para petani digerakkan untuk menggunakan pupuk organik dalam setiap masa tanamnya. Hal ini untuk menjawab kelangkaan pupuk anorganik yang selama ini kerap dikeluhkan oleh para petani.

"Kami gencarkan bantuan pupuk organik kepada seluruh kelompok tani di Banyuwangi. Selain untuk mengatasi kelangkaan pupuk, ini juga untuk mengubah pola pemupukan yang selama ini banyak menggunakan bahan kiamiwi. Dengan pupuk organik yang lebih terjangkau ini, bisa juga untuk menyelamatkan tanah dari pencemaran," paparnya.

Tidak hanya mengubah tata kelola pertaniannya, Bupati Ipuk juga concern untuk meningkatkan nilai tambah pertanian. Seperti halnya pengelolaan pasca panen sampai sisi lain di luar dunia pertanian.

"Di kawasan Dewi Rembang ini misalnya, kami juga jadikan dari destinasi wisata. Sehingga para petani tidak hanya mendapatkan penghasilan dari nantinya hasil panen. Tapi, juga dari hasil pemasukan saat ada kunjungan wisatawan di tempat ini," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021