Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Dewan Pendidikan setempat untuk membantu pemerintah provinsi dalam menguatkan literasi dengan mendorong budaya membaca bagi masyarakat.

"Saya juga mengajak sinergitas para stakeholder pendidikan dalam menyiapkan struktur dan kultur dalam proses penyiapan SDM (sumber daya manusia)," kata Khofifah usai pembukaan Rakor Revitalisasi Dewan Pendidikan Dalam Mendukung Program Jatim Cerdas di Jatim di Grand Mercure, Surabaya, Jumat.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyebut literasi tidak hanya dalam hal membaca saja, namun juga seperti literasi finansial, literasi digital, dan literasi humanis yang menjadikan kecerdasan sosial menjadi bagian yang beriring dengan kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual.

"Nah, ini karena kita membangun manusia Indonesia seutuhnya. Maka pada hari Senin, 15 November 2021 kita akan membahas soal literasi kesejahteraan. Bagaimana jika ini dikaitkan dengan pendidikan yang menjadi tugas pemprov," katanya. 

Dalam mewujudkan SDM unggul, lanjut Khofifah, Pemprov melalui Dinas Pendidikan Jatim juga mempunyai program SMA Double Track, yang merupakan program vokasional bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

Selain itu, SMK yang berstatus BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang saat ini tercatat sudah 20 lembaga. Di akhir tahun rencananya akan bertambah menjadi 77 lembaga SMK berstatus BLUD. 

"Ada hal yang saya rasa kita bisa mencari produk-produk SMK ini brilian dan out of the box. Antara lain yang saya lihat pada tanggal 9 November kemarin, bagaimana anak SMK mempunyai ide kreatif menurut saya. Mengubah sampah menjadi rupiah dan berkah. Melalui pengolahan yang output-nya menjadi briket bahan bakar ini menurut saya ini should the problem," jelasnya.

Khofifah menilai inovasi-inovasi tersebut harus dikenali, agar bisa menjadi replikasi lebih masif di berbagai daerah.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengapresiasi kinerja Dewan Pendidikan Jatim dalam monitoring perkembangan pendidikan di wilayah setempat.

Seperti dalam penerimaan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baik jalur SNMPTN, SBMPTN maupun lewat KIP-K, Jatim menjadi provinsi terbanyak yang siswanya diterima di PTN di antara provinsi lainnya. 

"Penilaian Kemendagri dengan kategori indeks kinerja, Jatim juga mendapat penilaian terbaik diantara provinsi lain di Indonesia. Ini kerja sama yang baik dan dukungan dari dewan pendidikan. Di mana anggotanya ada wakil dari perguruan tinggi, media dan komponen masyarakat," katanya.

Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Muzakki menyambut positif yang dikatakan oleh gubernur. Menurutnya selama ini Jatim telah menjadi pionir dalam banyak hal, termasuk pencapaian para pelajar dan program Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan.

Prof. Muzakki mengatakan ruang lingkup literasi, dikatakan Prof Muzakki merupakan pintu masuk hulu di pendidikan.

"Karena itu dewan pendidikan akan menjadikan arahan gubernur sebagai pintu masuk untuk memperkuat desain ke depan seperti apa.  Memperkuat literasi yang beragam melalui hulu pendidikan," ujarnya.

Meski Jatim berada di wilayah atas dari berbagai macam literasi secara nasional, namun hal itu tidak akan menjadikan stakeholder pendidikan Jatim berpuas diri. 

"Dewan pendidikan memberikan dukungan pada provinsi bagaimana desain membuat percepatan pencapaian lebih tinggi lagi," kata dia. 

Salah satunya mendesain sebuah program untuk mencapai SDM unggul utamanya dalam meningkatkan literasi membaca dan literasi digital.

"Ini tidak bisa sendirian. Tapi ada banyak stakeholder terlibat, dan itu yang akan dibangun melalui ekosistem yang disebut bu Gubernur," ucapnya.(*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021