Puluhan siswa dari SMP Muhammadiyah 2 Surabaya, Jatim, menggelar upacara di Monumen Kapal Selam (Monkasel) KRI Pasopati-410 yang terletak di kawasan Jalan Pemuda Surabaya, sebagai bagian dari memperingati Hari Pahlawan.
Upacara yang digelar Rabu sore itu, juga diikuti beberapa anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Markas Cabang (Macab) Surabaya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Wakil Kepala SMP Muhammadiyah 2 Surabaya bagian Hubungan Masyarakat Yunan Imanu Dinul Haq mengatakan tujuan diselenggarakannya upacara Hari Pahlawan di dalam KRI Pasopati-401 agar para siswa dapat merasakan langsung suasana di dalam kapal selam, yang dalam catatan sejarahnya pernah diterjunkan dalam Operasi Trikora itu.
“Harapannya agar anak-anak dapat mendapatkan inspirasi dari para pahlawan pendahulu, dengan merasakan langsung, bagaimana suasana di dalam kapal selam KRI Pasopati-410," katanya.
Bertindak selaku inspektur upacara adalah Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kepolisian Sektor (Polsek) Genteng Aiptu Suprijadi.
“Pada awal kemerdekaan Indonesia, ancaman negara kita yang nyata adalah upaya penjajah Belanda, hari ini, ancaman yang dapat melemahkan dan menghancurkan negara ialah ancaman terhadap ideologi Pancasila, ancaman akibat perubahan iklim, ancaman akibat perubahan teknologi yang tidak kita antisipasi, ancaman kejahatan, kriminal, terorisme, perdagangan ilegal, juga ancaman korupsi," kata Suprijadi saat membacakan amanat upacara.
Salah seorang anggota LVRI Willy Ronal yang ikut dalam upacara itu merasa terharu dengan dilaksanakannya peringatan Hari Pahlawan di dalam kapal selam, sebab kapal selam itu menjadi saksi sejarah pembebasan Irian Barat dalam Operasi Trikora.
“Saya mewakili rekan-rekan benar-benar terharu, walaupun dengan keadaan seperti ini, jadi ini betul-betul terkesan karena salah satunya bapak-bapak ini ikut dalam pengambilan kapal selam ini," kata Willy.
Veteran yang pernah bertugas di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) itu berharap, generasi muda saat ini mampu menunjukkan semangat juang dalam meraih mimpi serta membantu masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Upacara yang digelar Rabu sore itu, juga diikuti beberapa anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Markas Cabang (Macab) Surabaya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Wakil Kepala SMP Muhammadiyah 2 Surabaya bagian Hubungan Masyarakat Yunan Imanu Dinul Haq mengatakan tujuan diselenggarakannya upacara Hari Pahlawan di dalam KRI Pasopati-401 agar para siswa dapat merasakan langsung suasana di dalam kapal selam, yang dalam catatan sejarahnya pernah diterjunkan dalam Operasi Trikora itu.
“Harapannya agar anak-anak dapat mendapatkan inspirasi dari para pahlawan pendahulu, dengan merasakan langsung, bagaimana suasana di dalam kapal selam KRI Pasopati-410," katanya.
Bertindak selaku inspektur upacara adalah Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kepolisian Sektor (Polsek) Genteng Aiptu Suprijadi.
“Pada awal kemerdekaan Indonesia, ancaman negara kita yang nyata adalah upaya penjajah Belanda, hari ini, ancaman yang dapat melemahkan dan menghancurkan negara ialah ancaman terhadap ideologi Pancasila, ancaman akibat perubahan iklim, ancaman akibat perubahan teknologi yang tidak kita antisipasi, ancaman kejahatan, kriminal, terorisme, perdagangan ilegal, juga ancaman korupsi," kata Suprijadi saat membacakan amanat upacara.
Salah seorang anggota LVRI Willy Ronal yang ikut dalam upacara itu merasa terharu dengan dilaksanakannya peringatan Hari Pahlawan di dalam kapal selam, sebab kapal selam itu menjadi saksi sejarah pembebasan Irian Barat dalam Operasi Trikora.
“Saya mewakili rekan-rekan benar-benar terharu, walaupun dengan keadaan seperti ini, jadi ini betul-betul terkesan karena salah satunya bapak-bapak ini ikut dalam pengambilan kapal selam ini," kata Willy.
Veteran yang pernah bertugas di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) itu berharap, generasi muda saat ini mampu menunjukkan semangat juang dalam meraih mimpi serta membantu masyarakat.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021