Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para calon aparatur sipil negara (CPNS) untuk peka terhadap kondisi dan persoalan yang dihadapi masyarakat.

Khofifah, di Kota Malang, Sabtu mengatakan bahwa para CPNS tersebut harus lebih peka dalam memahami kebutuhan masyarakat, terutama pada masa pandemi penyakit akibat penyebaran virus corona, termasuk pada saat terjadi bencana alam.

"Kepekaan berasal dari lubuk hati yang paling tulus dan mampu menggerakkan hati dalam memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat," katanya.

Selain harus peka terhadap kondisi yang dihadapi masyarakat, Khofifah juga menekankan pentingnya penanaman employer branding dan core values dalam diri para ASN Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hal tersebut, lanjutnya, mengacu pada arahan Presiden Joko Widodo bahwa para ASN harus memiliki karakter yang berorientasi pada pelayanan, yakni akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif atau yang disebut "AKHLAK" di dalam dirinya.

"Khusus untuk peserta yang sedang mengikuti latsar kali ini, ada employer branding dan core values yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada Juli,yaitu Ber-AKHLAK," ujarnya.

Khofifah mengharapkan, seluruh ASN, khususnya yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bisa menerapkan AKHLAK dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Hal tersebut ditekankan Gubernur Khofifah sebagai core values bagi seluruh ASN.

"Untuk itu, format-format tersebut bisa terus dipertajam kepada para CPNS selama pelaksanaan latsar ini," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah membuka Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II, Angkatan 53, 54 dan 55 Tahun 2021 di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Pelaksanaan pembukaan latsar ini dilakukan secara hibrida , yang diikuti langsung oleh120 PNS Golongan II dan 880 orang CPNS Golongan II dan III yang hadir secara virtual di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim, di Kota Malang.

Sebanyak 120 CPNS tersebut rencananya akan mengikuti tahapan pembelajaran klasikal selama enam hari, sedangkan 880 orang lainnya tengah mengikuti tahapan pembelanjaran mandiri dan pembelajaran jarak jauh secara virtual. (*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021