Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menghentikan sementara pencetakan KTP elektronik daerah itu karena blanko habis.

"Stok sebenarnya masih ada, namun jumlahnya sangat menipis," kata Kepala Dispendukcapil Tulungagung Ninik Hartiani di Tulungagung, Jumat.

Kondisi itu, disebut Ninik, sudah terjadi sepekan terakhir. Tidak hanya di Tulungagung, namun merata di hampir semua daerah.

Akibatnya, banyak pemohon yang kecewa karena sudah antre berjam-jam dan mereka hanya bisa mengikuti tahap perekaman untuk pencetakan KTP-e. Sedangkan KTP elektronik yang dimohonkan belum bisa dicetak saat ini dengan alasan skala prioritas.

"Pelayanan KTP elektronik sementara diprioritaskan untuk yang berkepentingan mendesak, seperti pengurusan BPJS, urusan rumah sakit, dan warga yang ikuti seleksi CPNS dan PPPK," katanya.

Soal habisnya stok blanko KTP-e ini, pihak Pemkab Tulungagung tidak bisa berbat banyak. Pasalnya, proses pendistribusian blangko KTP-e berasal dari Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Mendagri).

"Sebelum kondisi ini, kami biasanya mengajukan dan mengambil blanko KTP-e ke provinsi. Namun karena provinsi kosong, kami langsung ke Jakarta," ujarnya.

Saat ditanya jumlah pemohon KTP-e tiap hari, Nina menyebut sekitar 200 orang. Jumlah itu belum termasuk pencetakan KTP-e yang dilakukan di tiga Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) Kantor Kecamatan Ngunut, Campurdarat dan Kauman.

"Di sana juga stoknya menipis. Namun, untuk jumlah kepingnya berapa yang tersisa kami belum bisa menerangkan karena belum direkap," tandasnya.

Sementara itu, salah satu warga Mohammad Reza mengaku harus menelan kekecewaan. Pasalnya, keinginannya untuk mendapat KTP-e harus tertunda, lantaran Dispendukcapil belum dapat melakukan pencetakan hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

"Kalau perekaman bisa. Sementara yang pencetakan tadi infonya hanya yang berkepentingan mendesak seperti karena sakit untuk berobat butuh KTP-e seperti itu," ucap warga Desa/Kecamatan Kedungwaru ini. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021