Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengerahkan drone air dan udara untuk mencari korban perahu terbalik di Bengawan Solo, Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, yang dinyatakan hilang.

"Drone air dan drone udara kami fungsikan dengan harapan segera menemukan korban. Semoga dalam keadaan selamat semuanya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa dihubungi dari Surabaya, Kamis.

Kedua alat tersebut, kata dia, stand by di posko induk dan difokuskan pada area pencarian titik kejadian musibah.

"Drone air difungsikan untuk mencari korban pada titik yang diduga sesuai permintaan dari Search and Rescue Unit (SRU). Pengambilan data dimulai pukul 06.00 WIB-07.00 WIB menggunakan drone udara," kata mantan Kasatpol PP Jatim tersebut.

Sementara itu, dalam proses pencarian korban, pada search area (S.A.) 5 menggunakan tiga unit perahu karet, masing-masing BPBD Jatim, BPBD Bojonegoro dan Badan SAR Nasional.

Total terdapat 21 SRU pencarian korban yang dibagi menjadi dua, yakni dilakukan penyisiran di darat terdiri dari lima SRU, sedangkan penyisiran di sungai menggunakan perahu karet 16 SRU.

"Tim juga bertugas melaksanakan pemantauan di check point Jembatan Prambon Wetan dan Tambangan Klotok," kata Budi Santoso.

Sebelumnya, pada Rabu (3/11) pagi terjadi kecelakaan perahu yang merupakan alat transportasi penyeberangan di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.

Perahu yang membawa penumpang dan sepeda motor itu terbalik diduga akibat arus yang sangat deras.

Upaya pencarian korban perahu terbalik yang dinyatakan hilang untuk sementara Rabu petang karena kondisi mulai gelap dan arus sungai semakin deras. Pencarian kembali dilanjutkan Kamis pagi.

Total 17 penumpang diperkirakan menjadi korban, yang 10 orang di antaranya sudah dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan tujuh orang lainnya belum ditemukan.
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021