Satu unit ruang kelas SDN 2 Dongko yang merupakan sekolah dasar sistem satu atap (satap) yang berlokasi di Desa dongko, Kecamatan Dongko, Trenggalek, Jawa Timur, ambruk saat turun hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera, Senin, menjelaskan ambruknya ruang kelas diduga karena struktur bangunan bagian atas sekolah dasar satu atap itu yang sudah lapuk sejak lama.
"Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi-saksi bahwa ambruknya atap bangunan dikarenakan sudah lapuknya kayu penyangga. Kondisi bangunan sudah lama atau tua sehingga akibat hujan deras tidak kuat menahan beban," kata Dwiasi.
Tidak ada korban dalam kejadian Minggu(31/10) malam itu. Peristiwa terjadi saat malam hari sehingga tidak ada aktivitas di lingkungan sekolah. Selain itu, ruangan tersebut telah dikosongkan lantaran kondisi bangunan yang sudah tak layak digunakan.
"Karena mengalami kerusakan dan dinilai membahayakan, bangunan yang atapnya roboh itu memang tidak difungsikan, dikosongkan. Selain itu kejadian ambrolnya atap itu terjadi pada Minggu (31/10) sore sekitar pukul 16.30 WIB, jadi pas tidak ada kegiatan belajar mengajar,” kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Siti Zaenab.
Pihaknya, kata Zaenab, sudah membuat laporan perihal kejadian itu agar segera ditindaklanjuti. Ia menyebut tidak menutup kemungkinan bangunan itu akan diperbaiki menggunakan dana tak terduga atau bahkan malah masuk pada penganggaran tahun berikutnya.
"Kami akan laporkan kepada pak bupati atas kejadian itu. Kalau bangunan yang lainnya, di samping atap bangunan yang roboh tidak apa-apa. Hanya ruang kelas tiga SD itu. Itu satap SD/SMPN 2 Dongko," katanya.
Pascaambruk, petugas gabungan langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi material. Petugas juga telah memasang garis polisi untuk mensterilkan lokasi karena dikhawatirkan masih terjadi runtuhan.
"(Pasca ambruk) akan dilakukan kerja bakti bersama untuk pembersihan puing-puing dan bekas reruntuhan bersama tiga pilar desa, pihak sekolah serta komite sekolah. Memasuki musim penghujan kami imbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati," ujar Kapolres Dwiasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera, Senin, menjelaskan ambruknya ruang kelas diduga karena struktur bangunan bagian atas sekolah dasar satu atap itu yang sudah lapuk sejak lama.
"Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi-saksi bahwa ambruknya atap bangunan dikarenakan sudah lapuknya kayu penyangga. Kondisi bangunan sudah lama atau tua sehingga akibat hujan deras tidak kuat menahan beban," kata Dwiasi.
Tidak ada korban dalam kejadian Minggu(31/10) malam itu. Peristiwa terjadi saat malam hari sehingga tidak ada aktivitas di lingkungan sekolah. Selain itu, ruangan tersebut telah dikosongkan lantaran kondisi bangunan yang sudah tak layak digunakan.
"Karena mengalami kerusakan dan dinilai membahayakan, bangunan yang atapnya roboh itu memang tidak difungsikan, dikosongkan. Selain itu kejadian ambrolnya atap itu terjadi pada Minggu (31/10) sore sekitar pukul 16.30 WIB, jadi pas tidak ada kegiatan belajar mengajar,” kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Siti Zaenab.
Pihaknya, kata Zaenab, sudah membuat laporan perihal kejadian itu agar segera ditindaklanjuti. Ia menyebut tidak menutup kemungkinan bangunan itu akan diperbaiki menggunakan dana tak terduga atau bahkan malah masuk pada penganggaran tahun berikutnya.
"Kami akan laporkan kepada pak bupati atas kejadian itu. Kalau bangunan yang lainnya, di samping atap bangunan yang roboh tidak apa-apa. Hanya ruang kelas tiga SD itu. Itu satap SD/SMPN 2 Dongko," katanya.
Pascaambruk, petugas gabungan langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi material. Petugas juga telah memasang garis polisi untuk mensterilkan lokasi karena dikhawatirkan masih terjadi runtuhan.
"(Pasca ambruk) akan dilakukan kerja bakti bersama untuk pembersihan puing-puing dan bekas reruntuhan bersama tiga pilar desa, pihak sekolah serta komite sekolah. Memasuki musim penghujan kami imbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati," ujar Kapolres Dwiasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021