Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Jember, Jawa Timur mengajak warga untuk mengantisipasi munculnya gelombang ketiga penyebaran virus corona baru itu di daerah setempat.
"Dalam kondisi seperti itu mari tetap untuk meningkatkan 3T (tracing, testing, dan treatment) dan 5M yang harus dimaksimalkan seluruh masyarakat untuk menekan penyebaran COVID-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Lilik Lailiyah dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pemkab Jember, Senin petang.
Hal tersebut disampaikan merespons informasi terkait dengan gelombang ketiga COVID-19 yang terjadi di beberapa negara, sehingga pihak satgas meminta kepada seluruh tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan satgas dari tingkat desa hingga kabupaten agar tetap waspada.
Dia mengatakan jumlah kasus COVID-19 di Jember mengalami penurunan, baik untuk kasus penambahan baru maupun kasus kematian pasien yang terpapar virus corona, namun pihaknya tetap melakukan upaya 3T secara masif hingga tingkat desa.
"Setiap kasus yang terkonfirmasi akan segera dilaksanakan 'tracing' (pelacakan) agar tidak menyebar luas dan bagi yang terkonfirmasi positif akan segera diisolasi di tempat yang telah disediakan," tuturnya.
Ia mengatakan Kabupaten Jember masih masuk PPKM level tiga bukan karena angka penambahan kasus COVID-19 meningkat, namun karena cakupan vaksinasi COVID-19 masih belum 50 persen.
"Hingga kini capaian vaksinasi COVID-19 untuk dosis 1 mencapai 44,18 persen dan vaksinasi lansia 23 persen, sehingga hal itu kurang dari target yang harus dicapai jika ingin masuk pada PPKM level 2," katanya.
Lilik menjelaskan kondisi persebaran kasus COVID-19 di Jember rendah karena secara rinci kasus terkonfirmasi positif kurang dari lima kasus per 100 ribu penduduk setiap minggu, kemudian rawat inap juga kurang dari lima pasien per 100 ribu penduduk setiap minggu, dan kasus kematian juga sama kurang dari lima kematian per 100 ribu penduduk setiap minggu.
"Saya mengajak warga Jember untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap persebaran COVID-19 dengan cara disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak seluruh masyarakat untuk vaksinasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Dalam kondisi seperti itu mari tetap untuk meningkatkan 3T (tracing, testing, dan treatment) dan 5M yang harus dimaksimalkan seluruh masyarakat untuk menekan penyebaran COVID-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Lilik Lailiyah dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pemkab Jember, Senin petang.
Hal tersebut disampaikan merespons informasi terkait dengan gelombang ketiga COVID-19 yang terjadi di beberapa negara, sehingga pihak satgas meminta kepada seluruh tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan satgas dari tingkat desa hingga kabupaten agar tetap waspada.
Dia mengatakan jumlah kasus COVID-19 di Jember mengalami penurunan, baik untuk kasus penambahan baru maupun kasus kematian pasien yang terpapar virus corona, namun pihaknya tetap melakukan upaya 3T secara masif hingga tingkat desa.
"Setiap kasus yang terkonfirmasi akan segera dilaksanakan 'tracing' (pelacakan) agar tidak menyebar luas dan bagi yang terkonfirmasi positif akan segera diisolasi di tempat yang telah disediakan," tuturnya.
Ia mengatakan Kabupaten Jember masih masuk PPKM level tiga bukan karena angka penambahan kasus COVID-19 meningkat, namun karena cakupan vaksinasi COVID-19 masih belum 50 persen.
"Hingga kini capaian vaksinasi COVID-19 untuk dosis 1 mencapai 44,18 persen dan vaksinasi lansia 23 persen, sehingga hal itu kurang dari target yang harus dicapai jika ingin masuk pada PPKM level 2," katanya.
Lilik menjelaskan kondisi persebaran kasus COVID-19 di Jember rendah karena secara rinci kasus terkonfirmasi positif kurang dari lima kasus per 100 ribu penduduk setiap minggu, kemudian rawat inap juga kurang dari lima pasien per 100 ribu penduduk setiap minggu, dan kasus kematian juga sama kurang dari lima kematian per 100 ribu penduduk setiap minggu.
"Saya mengajak warga Jember untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap persebaran COVID-19 dengan cara disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak seluruh masyarakat untuk vaksinasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021