Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak serta bupati dan wali kota se-Jatim berkumpul di Banyuwangi, selama dua hari (29-30/10/2021).
Selain menghadiri penyerahan penghargaan dari Kementerian Keuangan kepada kepala daerah di Jatim, mulai penanaman mangrove, dan Hari Aksara Internasional 2021, juga dimanfaatkan para bupati/wali kota untuk saling memperkuat kolaborasi.
"Kegiatan ini merupakan ajang saling tukar pikiran dan tukar ide antar-kepala daerah. Saat ini adalah era kolaborasi agar semua bisa saling maju," ujar Gubernur Khofifah.
Menurut Khofifah, banyak hal yang bisa dilakukan pertemuan antar-kepala daerah se-Jatim di Banyuwangi. Di Banyuwangi bisa menjadi role model bagi kabupaten/kota lain, seperti percepatan pelayanan dan transformasi digital dan lainnya.
"Banyak hal yang bisa kita lakukan, untuk temu pikiran, temu program. Kan ada program yang bisa dijadikan role model bagi kabupaten/kota lain. Misal transparansi, transformasi digital lalu ada Mal Pelayanan Publik. Di sini sudah banyak, tidak usah studi banding keluar negeri, di sini ada best practice yang sudah dimiliki daerah saudara kita di Jatim," paparnya.
Silaturahim informal semua kepala daerah ini, merupakan pertama kali digelar. Banyuwangi merupakan kabupaten pertama yang didaulat sebagai tuan rumah.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa pertemuan ini membuat para bupati dan wali kota semakin kompak dan kolaboratif.
"Terima kasih Ibu Gubernur yang telah mengundang para bupati dan wali kota se-Jatim berkunjung ke Banyuwangi. Ini perhatian yang luar biasa dari Ibu Khofifah kepada kami, para bupati dan wali kota, agar terus kompak dan makin kolaboratif dalam memajukan daerahnya dan Jawa Timur. Arahan-arahan Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur memotivasi kami semua untuk terus berbenah," tuturnya.
Senada juga diungkapkan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Menurut dia, pertemuan tersebut bisa memperkuat sinergi antar-daerah.
"Sekarang bukan zamannya bersaing, daerah harus berkolaborasi saling melengkapi. Maka kedekatan antar-kepala daerah harus dibangun, salah satunya lewat silaturahim yang intens seperti di Banyuwangi hari ini," katanya.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan pertemuan kali ini menjadi kesempatan untuk saling menularkan rasa "iri".
"Seperti saya yang 'iri' pada kemajuan Banyuwangi. Lima kali beruntun Banyuwangi nilai SAKIP-nya A, sementara Pasuruan masih B. Untuk pengelolaan keuangan juga demikian, Banyuwangi sembilan kali mendapat predikat WTP, Pasuruan baru satu kali. Makanya saya 'iri' ke Banyuwangi. Berbekal rasa 'iri' inilah saya akan bekerja lebih baik lagi untuk memajukan Kota Pasuruan," kata Gus Ipul.
Di sela kegiatan, rombongan kepala daerah mengunjungi Pendopo Kabupaten Banyuwangi. Mereka bertemu di halaman belakang pendopo yang asri dan nyaman dalam suasana santai sembari menikmati beragam kuliner khas Bumi Blambangan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Selain menghadiri penyerahan penghargaan dari Kementerian Keuangan kepada kepala daerah di Jatim, mulai penanaman mangrove, dan Hari Aksara Internasional 2021, juga dimanfaatkan para bupati/wali kota untuk saling memperkuat kolaborasi.
"Kegiatan ini merupakan ajang saling tukar pikiran dan tukar ide antar-kepala daerah. Saat ini adalah era kolaborasi agar semua bisa saling maju," ujar Gubernur Khofifah.
Menurut Khofifah, banyak hal yang bisa dilakukan pertemuan antar-kepala daerah se-Jatim di Banyuwangi. Di Banyuwangi bisa menjadi role model bagi kabupaten/kota lain, seperti percepatan pelayanan dan transformasi digital dan lainnya.
"Banyak hal yang bisa kita lakukan, untuk temu pikiran, temu program. Kan ada program yang bisa dijadikan role model bagi kabupaten/kota lain. Misal transparansi, transformasi digital lalu ada Mal Pelayanan Publik. Di sini sudah banyak, tidak usah studi banding keluar negeri, di sini ada best practice yang sudah dimiliki daerah saudara kita di Jatim," paparnya.
Silaturahim informal semua kepala daerah ini, merupakan pertama kali digelar. Banyuwangi merupakan kabupaten pertama yang didaulat sebagai tuan rumah.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa pertemuan ini membuat para bupati dan wali kota semakin kompak dan kolaboratif.
"Terima kasih Ibu Gubernur yang telah mengundang para bupati dan wali kota se-Jatim berkunjung ke Banyuwangi. Ini perhatian yang luar biasa dari Ibu Khofifah kepada kami, para bupati dan wali kota, agar terus kompak dan makin kolaboratif dalam memajukan daerahnya dan Jawa Timur. Arahan-arahan Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur memotivasi kami semua untuk terus berbenah," tuturnya.
Senada juga diungkapkan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Menurut dia, pertemuan tersebut bisa memperkuat sinergi antar-daerah.
"Sekarang bukan zamannya bersaing, daerah harus berkolaborasi saling melengkapi. Maka kedekatan antar-kepala daerah harus dibangun, salah satunya lewat silaturahim yang intens seperti di Banyuwangi hari ini," katanya.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan pertemuan kali ini menjadi kesempatan untuk saling menularkan rasa "iri".
"Seperti saya yang 'iri' pada kemajuan Banyuwangi. Lima kali beruntun Banyuwangi nilai SAKIP-nya A, sementara Pasuruan masih B. Untuk pengelolaan keuangan juga demikian, Banyuwangi sembilan kali mendapat predikat WTP, Pasuruan baru satu kali. Makanya saya 'iri' ke Banyuwangi. Berbekal rasa 'iri' inilah saya akan bekerja lebih baik lagi untuk memajukan Kota Pasuruan," kata Gus Ipul.
Di sela kegiatan, rombongan kepala daerah mengunjungi Pendopo Kabupaten Banyuwangi. Mereka bertemu di halaman belakang pendopo yang asri dan nyaman dalam suasana santai sembari menikmati beragam kuliner khas Bumi Blambangan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021