Bagi penderita penyakit diabetes melitus, adalah suatu keharusan untuk selalu memantau kondisi gula darah tetap terkendali dan berada di batas aman.
Beruntungnya Damirah. Karena keikutsertaannya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat membuatnya bergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di fasilitas kesehatan tempat dirinya terdaftar untuk mematau kondisi gula darahnya secara teratur.
Damirah merupakan peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah Pegawai Negeri (PPU PN). Di usia 51 tahun dan masih aktif menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), membuatnya selalu memperhatikan kondisi kesehatannya.
Adapun, Prolanis merupakan program pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan.
Prolanis sendiri dapat diikuti oleh peserta yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, atau diagnosa lain dalam Program Rujuk Balik (jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
"Awalnya saya kurang paham apa itu Prolanis, tapi akhirnya mendapat penjelasan dan edukasi dari fasilitas kesehatan mengenai program tersebut. Dan itu benar-benar saya rasakan manfaatnya karena saya dapat memantau kondisi gula darah setiap bulannya secara teratur," kata Damirah.
Tak hanya itu, dengan adanya Prolanis, Damirah selalu menerapkan apa yang diedukasi oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tempat dirinya terdaftar. Mulai dari pesan untuk selalu melakukan olah raga teratur, menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, dan mengurangi makanan yang kurang sehat, serta menghindari rokok.
"Kalau peserta Prolanis kan memang mereka yang mempunyai penyakit kronis. Sehingga boleh dibilang bahwa kami sebagai peserta Prolanis itu mendapat perhatian dan pelayanan yang maksimal dalam mewujudkan kualitas hidup yang lebih sehat," tambah Damirah.
Dirinya berharap agar Prolanis senantiasa ada dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta JKN-KIS yang lebih banyak diikuti oleh para lanjut usia. Karena dengan adanya program tersebut peserta JKN-KIS dapat memperoleh edukasi dan pemahaman dalam pengelolaan kesehatan.
"Yang namanya penyakit kronis itu susah untuk sembuh. Jadi setidaknya saya bisa mengelola kondisi kesehatan dengan harapan selalu stabil. Kalau misalnya gula darahnya tinggi, saya bisa langsung tahu karena rutin setiap bulan melakukan pengecekan. Sehingga bisa langsung dilakukan pengobatan jika kondisi kesehatan mulai tidak stabil," tutup Damirah.
Pengalaman merasakan manfaat JKN-KIS, membuatnya ikut menyosialisasikan kepada masyarakat pentingnya memiliki JKN-KIS. Utamanya dengan Prolanis, ia mengajak masyarakat yang memiliki penyakit kronis, untuk selalu hidup sehat. (adv/ar/tk)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Beruntungnya Damirah. Karena keikutsertaannya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat membuatnya bergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di fasilitas kesehatan tempat dirinya terdaftar untuk mematau kondisi gula darahnya secara teratur.
Damirah merupakan peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah Pegawai Negeri (PPU PN). Di usia 51 tahun dan masih aktif menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), membuatnya selalu memperhatikan kondisi kesehatannya.
Adapun, Prolanis merupakan program pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan.
Prolanis sendiri dapat diikuti oleh peserta yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, atau diagnosa lain dalam Program Rujuk Balik (jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
"Awalnya saya kurang paham apa itu Prolanis, tapi akhirnya mendapat penjelasan dan edukasi dari fasilitas kesehatan mengenai program tersebut. Dan itu benar-benar saya rasakan manfaatnya karena saya dapat memantau kondisi gula darah setiap bulannya secara teratur," kata Damirah.
Tak hanya itu, dengan adanya Prolanis, Damirah selalu menerapkan apa yang diedukasi oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tempat dirinya terdaftar. Mulai dari pesan untuk selalu melakukan olah raga teratur, menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, dan mengurangi makanan yang kurang sehat, serta menghindari rokok.
"Kalau peserta Prolanis kan memang mereka yang mempunyai penyakit kronis. Sehingga boleh dibilang bahwa kami sebagai peserta Prolanis itu mendapat perhatian dan pelayanan yang maksimal dalam mewujudkan kualitas hidup yang lebih sehat," tambah Damirah.
Dirinya berharap agar Prolanis senantiasa ada dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta JKN-KIS yang lebih banyak diikuti oleh para lanjut usia. Karena dengan adanya program tersebut peserta JKN-KIS dapat memperoleh edukasi dan pemahaman dalam pengelolaan kesehatan.
"Yang namanya penyakit kronis itu susah untuk sembuh. Jadi setidaknya saya bisa mengelola kondisi kesehatan dengan harapan selalu stabil. Kalau misalnya gula darahnya tinggi, saya bisa langsung tahu karena rutin setiap bulan melakukan pengecekan. Sehingga bisa langsung dilakukan pengobatan jika kondisi kesehatan mulai tidak stabil," tutup Damirah.
Pengalaman merasakan manfaat JKN-KIS, membuatnya ikut menyosialisasikan kepada masyarakat pentingnya memiliki JKN-KIS. Utamanya dengan Prolanis, ia mengajak masyarakat yang memiliki penyakit kronis, untuk selalu hidup sehat. (adv/ar/tk)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021