Manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung mengeluarkan kebijakan pelonggaran terhadap penunggu pasien setempat dengan tidak mewajibkan mereka menjalani tes usap antigen agar bisa mendampingi keluarga atau kerabatnya yang menjalani rawat inap.

"Ini seiring terus menurunnya angka penularan COVID-19. Penunggu pasien tidak harus tes usap antigen," kata Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr. Iskak Tulungagung Mochammad Rifangi di Tulungagung, Ahad.

Kendati begitu, protokol kesehatan tetap diberlakukan ketat. Hal ini terlihat dari kebijakan peniadaan jam kunjung yang belum dicabut.

Beberapa ruang isolasi juga masih dipertahankan. Keluarga pasien (non-COVID) yang ingin mendampingi diwajibkan disiplin menjalankan protokol kesehatan selama di lingkungan rumah sakit daerah itu, seperti wajib mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak.

Satu pasien rawat inap hanya boleh ditunggu oleh satu anggota keluarga saja, kata Rifangi menambahkan.

"Untuk jam kunjung masih belum ada, namun untuk penunggu atau pendamping pasien tidak perlu lagi tes antigen seperti sebelumnya,” kata Wadir Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung dr. Zuhrotul Aini Sp.A.

Aini menambahkan meskipun tidak diberlakukan lagi tes usap antigen bagi penunggu pasien rawat inap, pihaknya menjamin keamanan (safety) pasien yang dirawat di RSUD dr Iskak. Hal ini terlihat dari hasil skrining setiap pasien yang masuk.

Pasien yang hendak rawat inap maupun pasien kegawatdaruratan diambil sampel tes usap PCR terlebih dahulu, sehingga petugas dapat dengan mudah mengelompokkan pasien COVID-19 dengan non-COVID19.

“Untuk pasien yang masuk selalu dites usap terlebih dahulu. Dan tempat perawatan nya pun sudah kami pisahkan, sehingga benar-benar steril,” ujarnya.

Kebijakan pelonggaran itu sendiri menjadi salah satu pendekatan kepada masyarakat yang menjadi pengguna jasa layanan kesehatan di rumah sakit itu agar tidak "phobia" (takut berlebih) untuk berobat ke RSUD dr. Iskak.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021