Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mulai memasok bahan bakar minyak jenis solar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) wilayah Jatim yang sebelumnya mengalami kelangkaan akibat tingginya kebutuhan masyarakat.
 
Section Head Communication Patra Niaga Jatimbalinus Pertamina Arya Yusa Dwicandra dikonfirmasi Jumat di Surabaya, mengatakan dari total 880 SPBU di Jatim, sekitar 75 persen sudah disuplai, sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan solar masyarakat.
 
"Pastinya sampai hari ini sudah 75 persen built up stok, sisanya masih menunggu pengiriman. Kami harapkan semuanya bisa segera built up stok," kata Arya.
 
Ia menegaskan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus siap menjaga stok dan alokasi kebutuhan solar di wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) sampai Desember 2021.
 
Sebelumnya, Arya mengakui kelangkaan solar di beberapa wilayah Jawa Timur disebabkan tingginya kebutuhan masyarakat, seiring keberhasilan pemerintah dalam penanganan COVID-19, sehingga aktivitas masyarakat terus meningkat dan kembali normal.
 
Ia mengatakan Pertamina terus melakukan penambahan penyaluran untuk memastikan kecukupan dan distribusi Solar subsidi, ditambah mengoptimalkan produksi kilang, serta melakukan monitoring penyaluran agar tepat sasaran, antara lain dengan sistem digitalisasi dan pemantauan secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC)," tutur dia.
 
"Khusus untuk kebutuhan solar subsidi di Jatim konsumsi hariannya sejak September meningkat 16 persen dibandingkan rerata harian di periode Januari sampai Agustus 2021," katanya.
 
Namun demikian, kata dia, Pertamina akan terus berkomitmen memenuhi kebutuhan masyarakat, serta secara paralel dan terpusat akan berkoordinasi dengan BPH Migas untuk penambahan kuota Solar subsidi.
 
"Kami memastikan stok maupun proses penyaluran (supply chain) aman berjalan dengan baik," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021