“Mujair Rp85 ribu”. Begitu tulisan yang tertera di kaca etalase tempat menyimpan potongan makanan salah satu warung di kawasan Entrop, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Ukuran harga bagi warga atau pengunjung asal Jawa, tentu itu membuat terkejut. Sebab biasanya harganya tidak sampai  Rp50 ribu, itupun lengkap dengan minumnya.

Tulisan itu sengaja dipajang di depan agar pembeli memiliki pilihan untuk membeli mujair atau tidak. Menu lainnya banyak, ada ayam, bebek, tahu, tempe, telur dan lain-lain.

Ada juga pilihan penyajiannya. Ada yang goreng atau bakar. Tinggal request ke penjual yang mayoritas anak-anak muda.

Kalau dilihat bahasa dan perawakannya, mereka anak-anak asal Pulau Jawa. Benar ternyata, beberapa dari mereka menggunakan kaos bertuliskan “Bonek”, yaitu sebutan untuk suporter Persebaya.

“Iya mas, kami ini Bonek Jayapura. Kami dari Jawa Timur, pendukung Persebaya,” ujar salah seorang dari mereka.

Merasakan mujair di sana, tidak jauh beda dari yang di Surabaya. Tapi ukurannya berbeda, memang lebih besar yang di Jayapura. Hampir seukuran ikan Nila.

Setelah menunggu ikan mujair dibakar, lalu disajikan ke piring berbahan mika. Yang berbeda sambalnya, karena tidak seperti sambal penyet biasanya.

Sambalnya sambal bawang, lalu ditabur di tubuh ikan yang sudah diiris-iris di kulitnya. Lalapannya juga berbeda, karena menggunakan oseng-oseng kangkung atau cah kangkung.

Tidak ada kubis, terong, kemangi atau timun seperti yang penjual penyetan mujair di Surabaya.

“Harganya memang agak mahal, tapi mujair di sini salah satu favorit. Beli ikan mentahnya juga tidak seperti di Jawa,” kata salah seorang pembeli, La Ode.

Saat dimakan, rasanya juga sama. Tapi terasa nikmat karena paduan sambal dan ikan bakar ditambah cah kangkung benar-benar memanjakan lidah. Khususnya lidah orang Jawa di Jayapura, Papua.

Oh iya, kalau makan disarankan jangan menggunakan sendok. Tentu mengurangi esensi makan ikan bakar yang dijamin lebih nikmat saat makan langsung menggunakan tangan.

Satu lagi, jangan lupa minum yang hangat-hangat. Ada jeruk hangat yang pas diminum usai menyantap ikan mujair bakar. Sedaaappp memaang....!!!

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021