DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur berkomitmen terus memperjuangkan pemberian gelar terhadap ulama asal Madura, Syaikhona Muhammad Kholil, sebagai pahlawan nasional.
"Akan terus kami perjuangkan, beliau adalah guru dari para guru dan tokoh bangsa ini. Beliau guru para kiai yang menjadi spirit perjuangan melawan penjajah merebut kemerdekaan Indonesia," ujar Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan ketika dihubungi dari Surabaya, Senin.
Jajaran pengurus, kata dia, telah mengusulkan melalui anggota DPRD dari PKS agar tak berhenti mengawal upaya pemberian gelar dengan harapan dikukuhkan pada tahun ini atau bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2021.
Sebagai salah satu bentuk keseriusan dukungan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu berziarah ke makam Syaikhona Muhammad Kholil di Bangkalan di sela kunjungannya ke sejumlah kabupaten di Madura, Minggu (26/9).
Kedatangan Presiden PKS ke Madura dan berziarah ke Makam Syaikhona Kholil, kata Irwan, mempertegas sikap partai mendukung pemberian gelar pahlawan nasional.
Selain itu, rombongan pengurus DPP dan DPW PKS juga berkunjung ke kediaman KH Toha Cholili, yang merupakan cicit Syaikhona Cholil.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan bahwa sangat pantas jika Syaikhona Kholil dinobatkan menjadi pahlawan nasional.
"Beliau sengaja pulang ke Indonesia dari Mekkah untuk mengajarkan agama kepada para ulama, para tokoh yang menyemangati pejuang Indonesia kala itu," kata dia.
Syaikhu juga menyebut, Syaikhona Kholil merupakan guru dari dua ulama terbesar Indonesia yang melahirkan ormas Islam terbesar Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah, KH Hasyim Asyari serta KH Ahmad Dahlan.
Sementara itu, dukungan pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Syaikhona Kholil muncul dari berbagai pihak, termasuk sejumlah partai politik.
Selain PKS, Partai Golkar dan Partai NasDem menunjukkan keseriusan dukungannya, termasuk menyelenggarakan seminar-seminar maupun upaya pemenuhan syarat lainnya.
Tak hanya itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar mendukung pemberian gelar tersebut karena memang Syaikhona Kholil dinilai sangat layak mendapatkannya.
Menurut dia, perjuangan Syaikhona Kholil bagi bangsa sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, bahkan menjadi guru para ulama yang sekarang telah bergelar pahlawan terlebih dahulu.
"Syaikhona Kholil adalah inspirasi bagi semua anak bangsa, sejak dulu sampai sekarang," tutur KH Miftachul Akhyar yang juga Rais Aam PBNU tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Akan terus kami perjuangkan, beliau adalah guru dari para guru dan tokoh bangsa ini. Beliau guru para kiai yang menjadi spirit perjuangan melawan penjajah merebut kemerdekaan Indonesia," ujar Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan ketika dihubungi dari Surabaya, Senin.
Jajaran pengurus, kata dia, telah mengusulkan melalui anggota DPRD dari PKS agar tak berhenti mengawal upaya pemberian gelar dengan harapan dikukuhkan pada tahun ini atau bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2021.
Sebagai salah satu bentuk keseriusan dukungan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu berziarah ke makam Syaikhona Muhammad Kholil di Bangkalan di sela kunjungannya ke sejumlah kabupaten di Madura, Minggu (26/9).
Kedatangan Presiden PKS ke Madura dan berziarah ke Makam Syaikhona Kholil, kata Irwan, mempertegas sikap partai mendukung pemberian gelar pahlawan nasional.
Selain itu, rombongan pengurus DPP dan DPW PKS juga berkunjung ke kediaman KH Toha Cholili, yang merupakan cicit Syaikhona Cholil.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan bahwa sangat pantas jika Syaikhona Kholil dinobatkan menjadi pahlawan nasional.
"Beliau sengaja pulang ke Indonesia dari Mekkah untuk mengajarkan agama kepada para ulama, para tokoh yang menyemangati pejuang Indonesia kala itu," kata dia.
Syaikhu juga menyebut, Syaikhona Kholil merupakan guru dari dua ulama terbesar Indonesia yang melahirkan ormas Islam terbesar Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah, KH Hasyim Asyari serta KH Ahmad Dahlan.
Sementara itu, dukungan pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Syaikhona Kholil muncul dari berbagai pihak, termasuk sejumlah partai politik.
Selain PKS, Partai Golkar dan Partai NasDem menunjukkan keseriusan dukungannya, termasuk menyelenggarakan seminar-seminar maupun upaya pemenuhan syarat lainnya.
Tak hanya itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar mendukung pemberian gelar tersebut karena memang Syaikhona Kholil dinilai sangat layak mendapatkannya.
Menurut dia, perjuangan Syaikhona Kholil bagi bangsa sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, bahkan menjadi guru para ulama yang sekarang telah bergelar pahlawan terlebih dahulu.
"Syaikhona Kholil adalah inspirasi bagi semua anak bangsa, sejak dulu sampai sekarang," tutur KH Miftachul Akhyar yang juga Rais Aam PBNU tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021