PT PLN (Persero) berencana menambah empat stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di wilayah Jatim, sehingga total menjadi sembilan stasiun hingga akhir 2021.

Manager Komunikasi PLN UID Jatim Fenny Nurhayati di Surabaya, Sabtu, mengatakan tambahan empat SPKLU itu masing-masing dua di rest area tol, yakni KM 626A dan KM 626B Saradan, Madiun, kemudian satu di Bandara Juanda Sidoarjo, dan satu lagi di Bandara Abd Saleh, Kabupaten Malang.

"Diperkirakan akan bisa beroperasi pada November 2021," kata Fenny.

Saat ini, katanya, total SPKLU di Jatim ada di lima lokasi, masing-masing SPKLU di Kantor PLN ULP Embong Wungu, di Kantor PT PJB, Kantor PLN UP3 Situbondo, Kantor PLN UP3 Banyuwangi, serta Kantor PLN UP3 Ponorogo.

Baca Juga : Pemerintah bangun 122 stasiun isi daya kendaraan listrik hingga April

Fenny menjelaskan, penambahan ini karena adanya proyeksi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 yang mencapai 2,2 juta mobil listrik, dan 13 juta motor listrik.

Fenny mengatakan, PT PLN (Persero) juga membuka peluang kerja sama bagi pelaku usaha untuk ikut membangun 101 SPKLU sepanjang 2021 secara nasional.

PLN, kata dia, menyiapkan skema bisnis dan insentif bagi investor yang ingin bergabung.

Baca Juga : SPKLU Pertama di Jatim ada di sini

Sebelumnya, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menuturkan peluang bisnis SPKLU ini memiliki prospek menggiurkan mengingat tren penjualan mobil listrik terus meningkat.

Pada 2020, penjualan mobil listrik naik 46 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan mobil konvensional yang justru menurun hingga 14 persen.

Ditambah, hasil riset juga menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dinilai berada di atas rata-rata keinginan warga negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan roadmap yang disusun Kementerian ESDM, potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor dengan 31.859 unit SPKLU.

Jumlah kendaraan listrik ini diharapkan bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kilo liter pada 2030.(*)


 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021