Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menilai geliat usaha di Kota Kediri, Jawa Timur, kini semakin membaik menyusul dengan turunnya level PPKM di tengah pandemi COVID-19 sehingga membuat pemilik usaha pun lebih optimistis.

"Kita punya banyak entrepreneur muda yang memiliki usaha di bidang industri kreatif. Mulai landainya kondisi di Kota Kediri, tentu memberi angin segar untuk mereka berkembang. Namun, pandemi juga memberi kita pelajaran, untuk cepat berinovasi dan beradaptasi dengan era new normal," kata Wali Kota di Kediri, Minggu.

Pihaknya tetap mendorong agar pemilik usaha di Kota Kediri selalu bersemangat dan optimistis, terlebih lagi saat ini level PPKM di Kota Kediri sudah mulai turun.

Pemilik Wish Hair Studio di Kediri, Yogo Prakoso mengaku adanya penurunan PPKM ini tentunya memberikan angin segar bagi usahanya. Sebelumnya banyak pesanan tertunda, karena PPKM.

Ia mengaku dengan diberlakukannya PPKM, usaha barbershop miliknya juga terdampak. Namun, ia tidak bisa menyalahkan adanya kebijakan tersebut dan lebih membuat inovasi baru. Selain jasa potong rambut di studionya, ia juga memiliki produk lain yang bisa menyokong pemasukan usahanya.

"Selain barbershop, kami juga menyediakan merchandise, produk grooming dan jasa tata rambut pernikahan untuk mempelai pria. Sempat ada pesanan dari Bali, namun harus ditunda karena PPKM," kata Yogo, yang memulai usahanya sejak 2018.

Ia berharap, dengan kondisi landai saat ini, dapat melanjutkan beberapa rencana kegiatan yang sempat tertunda, salah satunya kolaborasi dengan Disperindag Kota Kediri.

"Bersama Disperindag Kota Kediri, kami akan mengadakan kelas keterampilan bagi masyarakat Kota Kediri yang berminat belajar jasa barbershop. Harapannya, masyarakat lebih mengenal dan percaya diri bahwa pekerjaan potong rambut bukan pekerjaan biasa," ujar dia.

Sementara itu, Co-Founder Wodske Industri Kreatif, Hamam Eril Efendi mengatakan, usaha kerajinan merchandise kayu yang dikelolanya juga berusaha bertahan dalam kondisi pandemi.

Walaupun sempat merasakan dampak kebijakan PPKM, Hamam juga tetap optimistis bangkit.

"Saat menemui kondisi seperti ini, memang kami langsung memilah segmentasi calon klien kami. Setelah terpilah, kami fokuskan untuk mencari peluang di segmen calon klien middle-up. Dan untuk saat ini memang yang penting kami dapat survive dan mencukupi tim yang ada di dalamnya," kata Hamam Eril Efendi.

Dengan cara tersebut, Hamam mengaku pemasukan di usahanya kini relatif stabil.

Ia pun berharap, dengan mulai dibukanya kembali sektor usaha industri kreatif, semakin banyak pula pengusaha baru seperti Wodske yang bermunculan.

"Kami meyakini bahwa ekosistem industri kreatif di sebuah daerah tidak akan berkembang jika hanya satu pioner saja. Jadi kami harap, setelah ini akan ada pesaing yang bisa ikut memajukan industri kreatif yang bisa memberdayakan lingkungan sekitar," kata dia. 
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021