Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memetakan lima di antara 15 kecamatan di wilayah itu rawan terjadi bencana puting beliung saat pancaroba.

Kepala BPBD Kabupaten Madiun Muhamad Zahrowi di Madiun, Kamis, mengatakan angin kencang rawan terjadi saat masa peralihan musim.

Cuaca ekstrem tersebut, kata dia, diprediksi rawan terjadi hingga memasuki musim hujan menjelang akhir 2021.

"Sesuai prakiraan BMKG, peralihan musim diwarnai angin kencang. Ada yang berdurasi sebentar dan terkadang juga merata," ujarnya.

Ia menjelaskan secara umum seluruh wilayah Kabupaten Madiun masuk dalam lingkaran ancaman bencana dampak pancaroba, termasuk puting beliung.

"Karenanya, semua wilayah perlu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana pancaroba," katanya.

Sebanyak lima kecamatan kategori rawan puting beliung itu,  adalah Balerejo, Sawahan, Gemarang, Saradan, dan Wonoasri.

BPBD setempat meminta warga, utamaya yang berdomisili di daerah rawan bencana, waspada saat angin kencang dan hujan deras.

"Kalau pohonnya lapuk dan banyak cabang, harus ditebang. Hal itu agar tidak membahayakan," katanya.

Warga juga diminta tidak berlindung di bawah pohon saat angin kencang karena rawan tumbang.

BPBD Kabupaten Madiun juga mewaspadai wilayah rawan longsor dan banjir saat musim hujan. Wilayah rawan longsor di Kabupaten Madiun di lereng Gunung Wilis, yakni Kecamatan Dagangan, Kare, Gemarang, dan Wungu.

Daerah rawan banjir di Kecamatan Madiun, Balerejo, Wungu, Sawahan, dan Pilangkenceng.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021