Universitas Negeri Surabaya dan PT Indosat Tbk menjalin kerja sama menyiapkan Peta Jalan Indonesia Digital Nation guna mewujudkan kualitas digital Indonesia yang berkelas dunia dan berdaya saing melalui penandatanganan nota kesepahaman di Surabaya, Rabu (15/9).

"Kerja sama tersebut mencakup beberapa aspek penting," kata Rektor Unesa Prof. Nurhasan, M.Kes., melalui keterangannya, Kamis.

Aspek pertama, kata Nurhasan, ialah membantu dalam upaya Unesa menuju Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH), dengan memperluas jejaring dan kolaborasi secara berkelanjutan untuk bisa melahirkan berbagai inovasi dan meningkatkan prestasi.

Kedua, sebagai komitmen antara Unesa dan Indosat dalam membantu pemerintah mewujudkan digital nation.

Menurut Nurhasan, pemerintah lewat Kementerian Kominfo tengah menyusun peta jalan yang disebut Indonesia Digital Nation.

"Untuk menuju ke sana, perlu infrastruktur digital dan pemahaman serta kesadaran digital yang tinggi di tengah masyarakat. Itu yang kita upayakan dalam kerja sama ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Nurhasan mengatakan aspek ketiga ialah sebagai upaya maksimalisasi implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) di Unesa.

Dari kerja sama itu, para praktisi dari Indosat bisa berbagi ilmu dan pengalamannya dengan mahasiswa di kelas perkuliahan Unesa. Kemudian para mahasiswa pun bisa melakukan magang atau praktik kerja lapangan di Indosat.

"Mahasiswa selain belajar di kelas, juga terjun langsung ke perusahaan atau industri untuk belajar dan mengembangkan diri bersama praktisi di lapangan," ujarnya.

Chief Bussiness Officer Indosat Bayu Hanantasena mengungkapkan Unesa memiliki banyak potensi dan peluang untuk terus dikembangkan.

"Kami melihat Unesa mampu menerapkan iptek dalam bentuk ragam inovasi, seperti Robot Kece yang diluncurkan beberapa bulan lalu misalnya," ujarnya.

Menariknya, Unesa tidak hanya menghadirkan inovasi, tetapi bisa memberikan sentuhan kemanusiaan di dalamnya. Dengan kata lain, inovasi yang disuguhkan benar-benar untuk memudahkan masyarakat dan membantu pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Bagi kami Ini Inovasi berbasis kontribusi yang bisa terus dikembangkan lewat kerja sama ini," ucap Bayu.

Sementara itu, Director and Chief Strategy & Innovation Officer Indosat Arief Mustaqim mengibaratkan kampus sebagai dapur yang berhasil mengolah berbagai masakan. Namun, memiliki tantangan dalam memasarkan masakan tersebut.

"Sedangkan kami di bidang industri sebagai pihak di pasar yang membutuhkan masakan-masakan baru untuk dipasarkan," ujarnya.

Ia berharap kerja sama itu bisa saling mengisi agar produk inovasi tidak hanya menjadi prototype di laboratorium, tetapi juga dapat diproduksi secara massal dan lebih masif dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021