Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat) Jawa Timur menyatakan komitmen dan kesiapannya berkolaborasi mewujudkan kesepakatan bersama pada program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

"Kami siap bersinergi bersama para pemangku kebijakan, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ujar Ketua DPD Granat Jatim Arie Soeripan di Surabaya, Rabu.

Granat, kata dia, juga telah diajak berdiskusi bersama sejumlah pihak terkait oleh DPRD Jatim dalam Rapat Koordinasi Terbatas P4GN dalam mewujudkan Desa Bersinar di Gedung DPRD Jatim di Jalan Indrapura Surabaya, Selasa (14/9).

"Kami sampaikan jangan sampai giat ini tumpang tindih dengan Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya. Di mana program BNNP adalah Desa Bersinar dan kota/kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba, Polda dengan Giat Kampung Tangguh Bersih Narkoba," ucapnya.

Sementara itu, pada kesempatan sama Granat Jatim juga mempertanyakan belum semua kabupaten/kota terdapat BNNK.

"Di Jatim ada 38 daerah, tapi masih belum semua ada. Apa kira-kira yang menjadikan kendala?," tanya Arie.

Ia memisalkan di wilayah Madura, yang justru di Sumenep terdapat BNNK, namun di Bangkalan yang dekat dengan Surabaya masih belum ada.

Padahal, kata Arie, di Bangkalan terdapat daerah sebutan "Kampung Narkoba" yang dipastikan marak peredarannya.

"Ini mengingat program P4GN harus berjalan sebagaimana mestinya untuk menyelamatkan anak bangsa dari kehancuran akibat pengaruh buruk narkoba," katanya.

"Generasi muda sekarang ini adalah the next generation. Di mana generasi ini merupakan harta warisan dan tahta yang tidak dapat tergantikan oleh apapun juga," tukasnya menambahkan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021