Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, menerapkan konsep storynomic tourism, yakni pariwisata yang mengedepankan narasi dan konten kreatif pada museum yang akan dibangun di area Wisata Bahari Majapahit.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan museum tersebut rencananya akan dibangun di area Wisata Bahari Majapahit di Rejoto Kota Mojokerto bagian barat dengan mengedepankan digital teknologi.

"Kami ingin semua bisa memahami sejarah tentang Majapahit, khususnya anak-anak Kota Mojokerto, kalau hanya sekedar membaca buku mungkin akan cepat bosan tetapi jika dituangkan dalam bentuk yang lebih kekinian itu akan lebih menarik," kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota, melalui keterangan tertulis di Mojokerto, Selasa.

Mengenai perkembangan ekonomi kreatif di Kota Mojokerto, Ning Ita menyampaikan kegiatan ekonomi kreatif merupakan sistem pendukung dari industri pariwisata.

"Kami mendapatkan tawaran dari Mbok Niluh, sebuah program magang untuk pengembangan produk sepatu, terutama yang berciri khas etnik dan produk yang mengangkat tema heritage," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berupaya membangkitkan kembali kegiatan Spirit of Majapahit yang telah mendapatkan apresiasi Filolog Naskah Lontar Bali dan Jawa Kuno Sugi Lanus.

Peraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor pelestari manuskrip lontar usadha terbanyak ini menyebut slogan Spirit of Majapahit ini benar-benar diwujudkan dalam pembangunan infrastruktur maupun suprastruktur Kota Mojokerto.

Pembangunan itu terlihat dari gapura di kantor-kantor pemerintahan dan pusat perekonomian, termasuk Kolam Pemandian Sekar Sari dengan Menara Tribuana Tungga Dewi, Taman Bahari Majapahit dan Alun-alun.

"Sehingga ini bukan hanya sekedar slogan semata, tapi implementasinya memang nyata," ujar Sugi saat diskusi tema budaya dengan Ning Ita.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021