Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mencatat harga telur ayam ras di tingkat peternak setempat turun di kisaran Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram, dari harga sebelumnya mencapai Rp19.000 per kilogram.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Nur Haryani mengatakan harga telur di tingkat peternak yang kisaran Rp14.000-Rp15.000 per kilogram tersebut jauh dari harga titik impas pemeliharaan sebesar Rp18.000 per kilogram.

"Dengan harga di tingkat peternak yang mencapai kisaran Rp14.000-Rp15.000 per kilogram, untuk budi daya 1.000 ekor ayam, peternak merugi Rp200.000 per hari," ujar Nur Haryani di Magetan, Jawa Timur, Senin.

Ia menjelaskan faktor penyebab turunnya harga telur ayam ras tersebut karena imbas dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM yang dilakukan secara estafet selama pandemi COVID-19 berlangsung. Kebijakan itu membuat pergerakan konsumen menjadi terbatas dan kemampuan daya beli masyarakat tidak kunjung pulih.

Akibatnya, stok telur ayam ras produksi peternak Magetan di pasaran melimpah, sementara daya beli masyarakat terus menurun karena PPKM selama pandemi. Selain itu, juga terjadi peredaran telur ayam dari luar daerah yang masuk ke Kabupaten Magetan dengan harga lebih murah, sehingga membuat harga semakin turun.

Guna mengatasi masalah tersebut, Bupati Magetan Suprawoto mengajak aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemda setempat dan masyarakat untuk membeli telur ayam dari peternak lokal di wilayah Magetan dengan menggelar kegiatan "Beli dan Sedekah Telur".

Kegiatan tersebut merupakan ajang untuk memfasilitasi pemasaran telur ayam ras peternak lokal Kabupaten Magetan yang harganya anjlok. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin sampai Jumat tanggal 13-17 September 2021 di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan. 

"Kegiatan Beli dan Sedekah Telur bertujuan membantu mengurai masalah peternak ayam petelur skala kecil yang mengalami kerugian akibat turunnya harga jual telur," kata Suprawoto. 

Ia berharap Gerakan Beli dan Sedekah Telur tersebut mampu mendorong ekonomi lokal berjalan, sekaligus untuk pemenuhan gizi masyarakat dan peningkatan imun tubuh di masa pandemi

Data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mencatat jumlah peternak ayam petelur di wilayah setempat sekitar 1.200 orang, dengan 1.000 orang di antaranya merupakan peternak skala kecil. Jumlah populasi ternak ayam petelur produktif di Magetan mencapai sebanyak 2 juta ekor.

Sedangkan jumlah produksi telur harian di Kabupaten Magetan mencapai 60 ton, dengan kemampuan serapan harian 20 ton untuk daerah setempat dan 40 ton lainnya dipasarkan ke luar wilayah Magetan. 

"Hari ini kita kampanyekan membeli telur sekaligus bersedekah telur. Karena di tengah pandemi, kita harus menjaga imun dan berbagi untuk semua," kata Bupati Suprawoto.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021