Kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas di Kota Kediri, Jawa Timur, mulai digelar di sejumlah sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

"Alhamdulillah, kami sudah melakukan tatap muka terbatas hari yang pertama, sebagai salah satu TK sekolah penggerak yang diberikan kesempatan untuk melakulan kegiatan tatap muka terbatas," kata Asih Tri Wulandari, guru kelompok B1 di TK Dharma Wanita Tosaren 2 Kota Kediri, Senin.

Asih mengatakan bahwa hari pertama pelaksanaan PTM terbatas berjalan dengan lancar. Sebelumnya para guru telah mempersiapkan dengan matang segala kebutuhan menjelang PTM terbatas.

"Kami siapkan semua kelengkapannya sesuai dengan protokol kesehatan, demi keamanan dan kenyamanan anak-anak selama menjalani tatap muka," kata dia.

Ia menambahkan, saat PTM terbatas tersebut hanya empat anak di setiap sesinya. PTM terbatas dilakukan karena dari pihak sekolah juga sering mendapatkan keluhan dari orang tua agar kegiatan belajar mengajar segera masuk.

"Ini juga harapan orang tua, sekolah bisa kembali dilaksanakan secara tatap muka, apalagi untuk anak usia TK, kalau pembelajaran daring seringkali dikeluhkan orang tua, anak-anak tidak mau mengikuti kelas," ujar dia.

PTM terbatas juga digelar di SDN Jagalan 1 Kota Kediri. Sejumlah anak tampak mendatangi sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Kepala SDN Jagalan 1 Kota Kediri Suwarni mengatakan sekolahnya telah dipilih sebagai salah satu sekolah penggerak yang diberikan kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

"Alhamdulillah lancar. Untuk persiapannya juga sangat didukung oleh wali murid, komite sekolah maupun seluruh bapak ibu guru semuanya," katanya.

Ia menambahkan, protokol kesehatan dijalankan dengan sangat ketat saat kegiatan tersebut. Sosialisasi juga telah dilakukan kepada wali murid, sehingga mereka pun mengerti.

"Sebelumnya, telah kami sosialisasikan kepada para orang tua atau wali murid dan peserta didik dengan menggunakan video-video mengenai alur-alur pembelajaran di sekolah. Selain itu, kami juga telah siapkan semua sarana-prasarana protokol kesehatan," kata Suwarni.

Sementara, untuk jenjang sekolah menengah pertama, di SMPN 3 Kediri juga mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 3 Kediri Nanik Puwanti mengatakan pihaknya telah menyiapkan, mulai dari SOP PTM hingga pembentukan satgas COVID-19 di lingkungan sekolah.

"Mulai dari hari Jumat (10/9) kemarin kami sudah menyiapkan kelas-kelas yang akan dipergunakan untuk pembelajaran, termasuk kelengkapan, seperti alat pengecek suhu tubuh, masker, hingga ketersediaan tempat cuci tangan dan handsanitizer," kata Nanik yang juga guru Matematika ini.

Pihaknya telah meminta orang tua untuk mengisi surat pernyataan jika anaknya diizinkan untuk mengikuti PTM di sekolah.

"Jika orang tua belum mengizinkan juga tidak apa-apa, pembelajaran secara daring tetap kami laksanakan, namun mayoritas orang tua sangat mendukung pembelajaran tatap muka ini, hanya satu dua orang saja yang masih menghendaki secara daring karena sedang sakit," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan uji coba itu telah dilakukan di sejumlah sekolah dan selama persiapan berlangsung lancar.

"Persiapan sudah dilakukan, semoga ini bisa berjalan dengan baik dan lancar," katanya.

Selain tiga sekolah tersebut, pembelajaran tatap muka juga dilakukan di 16 sekolah penggerak lain, mulai dari jenjang TK, SD hingga SMP, yang meliputi TKN Pembina Kecamatan Kota, TKN Pembina Kecamatan Mojoroto, TKN Pembina Kecamatan Pesantren, TK ABA VII, SDN Banjaran 3, SDN Banjaran 5, SDN Ngronggo 3, SDN Burengan 2, SDN Sukorame 2, SD Plus Rahmat, SDI Al-Falah, SMPN 1 Kediri, SMPN 4 Kediri, SMPN 5 Kediri, SMP Plus Rahmat, dan SMP Ar Risallah, Kota Kediri.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021