Tempat rekreasi hiburan umum (RHU) di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang direncanakan bakal dibuka kembali dalam waktu dekat ini menyusul situasi COVID-19 mulai membaik, berpotensi menggerakkan perekonomian.  

"Dibukanya RHU ini pasti akan membuat roda perekonomian di Surabaya kembali berjalan normal,"  kata Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Surabaya Pertiwi Ayu Krishna di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, sejak adanya pandemi COVID-19, roda perekonomian di Surabaya tidak berjalan normal. Hal ini dikarenakan banyak sektor ekonomi terpaksa harus tutup mengikuti aturan dari pemerintah pusat. 

Namun, lanjut dia, bersadarkan data Kementerian Kesehatan bahwa status COVID-19 di Kota Surabaya saat ini masuk level 2, sehingga sudah ada sejumlah kelonggaran untuk beraktivitas atau berusaha.
   
Meski demikian, lanjut dia, operasional RHU masih belum bisa beroperasional karena masih harus menunggu Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya tentang hal itu.

"Sampai detik ini kami belum terima Perwali yang terbaru soal RHU," ujarnya.

Ia menambahkan, jika sudah turun Perwali terbaru, maka pasti akan diumumkan oleh Pemkot Surabaya ke masing-masing RHU.  

"Cepat atau tidaknya Perwali itu tergantung wali kota, dimana ada tim Satgas COVID-19 yang bisa melakukan asesmen sebelum RHU dibuka," katanya.

Meski RHU boleh dibuka, lanjut dia, namum pihak pengelola dan pengunjung RHU harus tetap menaati aturan dari protokol kesehatan (prokes) yang ada. 

"Jadi mau level 2 atau level 1, prokes tetap wajib dijalankan terutama memakai masker, dan tidak berkerumun," katanya.  

Ketua Himpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum (Hiperhu) Surabaya George Handiwiyanto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi A beberapa hari lalu, mengatakan, pihaknya berharap RHU sudah diperbolehkan operasional. 
 
"Semua memang belum boleh buka, cuma mal sendiri jenis RHU yang bisa buka. Saya tidak mau membanding-bandingkan RHU dan mal. Selama ini RHU waktu boleh buka kan pakai antigen, dan itu juga mahal," ujarnya.

Ia meminta kalau bisa pengunjung menggunakan scan barcode, seperti pengunjung mal, yang menggunakan aplikasi pedulilindungi.

"Nanti ini saya arahkan, kalau bisa seperti aturan di mal, pengunjung pakai barcode. Tujuan negara ini herd immunity. Kalau segmentasi hiburan, itu sudah vaksin semua," katanya.

Pemilik PT Rasa Sayang Inti Heri Kuncoro menyebut, pemerintah wajib peka terhadap kondisi pekerja RHU. Sebab di sana ada karyawan yang bekerja untuk menghidupi keluarga.

"Mereka (karyawan) itu kepala keluarga, ada keluarga yang dihidupi. Saya kasih solusi jangan ditutup total supaya mereka bisa kerja," katanya.

Lebih lanjut, karyawan tempat hiburan malam ini tidak hanya puluhan maupun ratusan, melainkan ribuan, sehingga mereka kesulitan mencari pekerjaan di massa pandemi COVID-19.

"Harapan saya, pemerintah memberi kesempatan bagi pekerja RHU. Boleh buka meski dengan batas waktu saja itu sudah cukup," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021