Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto, Jawa Timur, menggelar simulasi penanganan kebakaran sebagai upaya meminimalisasi korban meninggal dunia akibat kebakaran di dalam lapas.
Kepala Lapas Mojokerto Dedy Cahyadi di Mojokerto, Jumat, mengatakan pada simulasi tersebut pihak lapas mengundang UPT Pemadam Kebakaran Unit Kota Mojokerto.
"Seluruh petugas Lapas Mojokerto turut serta dalam pelatihan yang digelar di halaman depan lapas. Mereka dipandu oleh lima orang instruktur yang merupakan petugas Damkar Unit Kota Mojokerto," ujarnya.
Dedy mengatakan keamanan dan ketertiban lingkungan Lapas Mojokerto beserta keselamatan warga binaan adalah tugasnya.
"Sudah seharusnya kami tingkatkan kewaspadaan dan kepekaan saat bertugas. Lakukan kontrol sebagai upaya deteksi dini akan kemungkinan gangguan keamanan dan ketertiban," tuturnya
Salah satu instruktur Suyitno menjelaskan beberapa materi pada pelatihan kali ini seperti jenis-jenis alat pemadam api ringan (APAR) dan kegunaannya, cara perawatan dan penggunaannya hingga teknik pemadaman api, baik secara konvensional dengan menggunakan karung goni atau handuk atau selimut maupun dengan menggunakan bantuan APAR.
"Petugas tidak hanya dibekali teori saja melainkan juga ada sesi praktik sekaligus latihan atau simulasi pemadaman api. Setiap petugas wajib melakukan praktik secara langsung terkait cara memadamkan api secara bergantian," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim mengapresiasi langkah jajarannya tersebut dan berpesan agar pada saat terjadi kebakaran, jajarannya tidak panik serta segera menghubungi PMK.
"Pastikan sumber titik api, arahkan seluruh warga binaan maupun petugas ke tempat yang aman dari api, selamatkan arsip penting jika memungkinkan, selagi menunggu tim Damkar sampai di lokasi kejadian," katanya.
Krismono juga menggarisbawahi supaya segenap jajarannya secara rutin mengontrol kondisi instalasi jaringan listrik dan juga melakukan pengecekan dan perawatan APAR secara berkala serta memiliki hydrant guna mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran.
"Kami berharap seluruh petugas Lapas Mojokerto memahami dasar-dasar dan SOP penanggulangan kebakaran, serta tanggap melakukan penanganan secara tepat jika terjadi musibah atau gangguan keamanan dan ketertiban," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Lapas Mojokerto Dedy Cahyadi di Mojokerto, Jumat, mengatakan pada simulasi tersebut pihak lapas mengundang UPT Pemadam Kebakaran Unit Kota Mojokerto.
"Seluruh petugas Lapas Mojokerto turut serta dalam pelatihan yang digelar di halaman depan lapas. Mereka dipandu oleh lima orang instruktur yang merupakan petugas Damkar Unit Kota Mojokerto," ujarnya.
Dedy mengatakan keamanan dan ketertiban lingkungan Lapas Mojokerto beserta keselamatan warga binaan adalah tugasnya.
"Sudah seharusnya kami tingkatkan kewaspadaan dan kepekaan saat bertugas. Lakukan kontrol sebagai upaya deteksi dini akan kemungkinan gangguan keamanan dan ketertiban," tuturnya
Salah satu instruktur Suyitno menjelaskan beberapa materi pada pelatihan kali ini seperti jenis-jenis alat pemadam api ringan (APAR) dan kegunaannya, cara perawatan dan penggunaannya hingga teknik pemadaman api, baik secara konvensional dengan menggunakan karung goni atau handuk atau selimut maupun dengan menggunakan bantuan APAR.
"Petugas tidak hanya dibekali teori saja melainkan juga ada sesi praktik sekaligus latihan atau simulasi pemadaman api. Setiap petugas wajib melakukan praktik secara langsung terkait cara memadamkan api secara bergantian," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim mengapresiasi langkah jajarannya tersebut dan berpesan agar pada saat terjadi kebakaran, jajarannya tidak panik serta segera menghubungi PMK.
"Pastikan sumber titik api, arahkan seluruh warga binaan maupun petugas ke tempat yang aman dari api, selamatkan arsip penting jika memungkinkan, selagi menunggu tim Damkar sampai di lokasi kejadian," katanya.
Krismono juga menggarisbawahi supaya segenap jajarannya secara rutin mengontrol kondisi instalasi jaringan listrik dan juga melakukan pengecekan dan perawatan APAR secara berkala serta memiliki hydrant guna mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran.
"Kami berharap seluruh petugas Lapas Mojokerto memahami dasar-dasar dan SOP penanggulangan kebakaran, serta tanggap melakukan penanganan secara tepat jika terjadi musibah atau gangguan keamanan dan ketertiban," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021