Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Hiariej mengapresiasi capaian pemberian vaksin COVID-19 terhadap warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas 1 Madiun yang tembus angka 813 orang atau 75 persen dari total 1.124 orang warga binaan di lapas setempat.
"Vaksinasi merupakan keharusan untuk menekan penyebaran COVID-19 karena WBP sangat rentan terdampak penyebaran penyakit," ujar Wamenkumham Edward Omar Hiariej saat meninjau proses vaksinasi WBP di Lapas Madiun, Jatim, Kamis.
Pria yang akrab disapa Prof. Eddy itu mengatakan di dalam lapas tidak memungkinkan diberlakukan social distancing atau jaga jarak. Hal itu mengingat mayoritas lapas dan rutan di Indonesia, khususnya Jatim, jumlah penghuninya melebihi kapasitas.
Ia juga menambahkan bahwa vaksinasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dibutuhkan kolaborasi dengan instansi maupun pemangku kepentingan terkait untuk menggelar vaksin.
Seperti di Lapas Madiun kali ini, vaksinasi dilakukan bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Madiun.
"Saya ingin kerja sama dan kolaborasi seperti ini dapat diikuti oleh seluruh jajaran lapas maupun rutan lainnya agar target seluruh WBP mendapat vaksinasi dapat terpenuhi," kata Prof Eddy.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengatakan proses vaksinasi untuk WBP terus digencarkan. Lapas Kelas I Madiun menjadi salah satu lapas yang paling cepat progresnya. Karena sudah hampir seluruh warga binaannya divaksin.
"Di lapas atau rutan lain, kami masih menemukan beberapa kesulitan untuk pendistribusian vaksin dari dinkes," kata Krismono saat mendampingi kunjungan Wamenkumham.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Lapas Madiun dalam pemberian vaksin bagi warga binaannya.
Ia mendorong lapas serta rutan lain agar mencontoh cara manajemen Lapas Madiun, yaitu berkolaborasi dengan instansi lain.
"Vaksinasi warga binaan ini sangat mendesak, mengingat kondisi lapas serta rutan di Jatim yang over kapasitas. Sehingga sulit menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Dalam kunjungan kerjanya ke Lapas Madiun, Wamenkumham Edward Omar Hiariej didampingi Staf Ahli Menkumham Bidang Politik dan Keamanan Y Ambeg Paramarta, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono, dan Kepala Lapas I Surabaya Gun Gun Gunawan.
Kunjungan rombongan disambut Kepala Lapas Kelas I Madiun Asep Sutandar dan jajaran lapas setempat. Kunjungan kerja berlangsung dengan menerapkan prokes ketat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Vaksinasi merupakan keharusan untuk menekan penyebaran COVID-19 karena WBP sangat rentan terdampak penyebaran penyakit," ujar Wamenkumham Edward Omar Hiariej saat meninjau proses vaksinasi WBP di Lapas Madiun, Jatim, Kamis.
Pria yang akrab disapa Prof. Eddy itu mengatakan di dalam lapas tidak memungkinkan diberlakukan social distancing atau jaga jarak. Hal itu mengingat mayoritas lapas dan rutan di Indonesia, khususnya Jatim, jumlah penghuninya melebihi kapasitas.
Ia juga menambahkan bahwa vaksinasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dibutuhkan kolaborasi dengan instansi maupun pemangku kepentingan terkait untuk menggelar vaksin.
Seperti di Lapas Madiun kali ini, vaksinasi dilakukan bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Madiun.
"Saya ingin kerja sama dan kolaborasi seperti ini dapat diikuti oleh seluruh jajaran lapas maupun rutan lainnya agar target seluruh WBP mendapat vaksinasi dapat terpenuhi," kata Prof Eddy.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengatakan proses vaksinasi untuk WBP terus digencarkan. Lapas Kelas I Madiun menjadi salah satu lapas yang paling cepat progresnya. Karena sudah hampir seluruh warga binaannya divaksin.
"Di lapas atau rutan lain, kami masih menemukan beberapa kesulitan untuk pendistribusian vaksin dari dinkes," kata Krismono saat mendampingi kunjungan Wamenkumham.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Lapas Madiun dalam pemberian vaksin bagi warga binaannya.
Ia mendorong lapas serta rutan lain agar mencontoh cara manajemen Lapas Madiun, yaitu berkolaborasi dengan instansi lain.
"Vaksinasi warga binaan ini sangat mendesak, mengingat kondisi lapas serta rutan di Jatim yang over kapasitas. Sehingga sulit menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Dalam kunjungan kerjanya ke Lapas Madiun, Wamenkumham Edward Omar Hiariej didampingi Staf Ahli Menkumham Bidang Politik dan Keamanan Y Ambeg Paramarta, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono, dan Kepala Lapas I Surabaya Gun Gun Gunawan.
Kunjungan rombongan disambut Kepala Lapas Kelas I Madiun Asep Sutandar dan jajaran lapas setempat. Kunjungan kerja berlangsung dengan menerapkan prokes ketat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021