Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X mendorong peningkatan produktivitas tebu di Jatim dengan menggelar tanam bersama komoditas tebu Program Makmur di Desa Ngingasrembyong, Kabupaten Mojokerto, Rabu.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam siaran pers yang diterima di Gresik, Rabu, menjelaskan kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas kerja sama sebelumnya, karena melihat potensi luasan lahan tebu yang akan dikawal mencapai 31.000 hektare.

"Ini merupakan upaya sinergi BUMN untuk mendorong peningkatan produktivitas tanaman tebu di Jatim, mengingat saat ini Jatim menjadi penopang utama tebu nasional sebagai bahan baku gula," kata Dwi.

Dwi menjelaskan kerja sama ini juga karena produktivitas tebu dalam negeri belum mencukupi kebutuhan gula nasional karena belum optimalnya pemanfaatan saprodi dan kawalan teknologi oleh petani tebu.

"Oleh karena itu, kerja sama ini menjadi salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut," katanya.

Direktur Utama PTPN X Tuhu Bangun mengatakan PTPN Grup mengemban tugas mewujudkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2024, yakni mencapai 2,4 juta ton.

"Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi yakni peningkatan produktivitas, sehingga kehadiran Program Makmur ini sangat dibutuhkan," katanya.

Ia berharap kerja sama ini bisa menjadi role model (model acuan) sehingga dapat dikembangkan di PTPN yang lain.

Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik akan menjamin penyediaan pupuk non-subsidi kepada petani binaan. Untuk musim tanam tebu kali ini, pupuk yang diharapkan petani tebu antara lain NPK Phonska Plus dan ZA non-subsidi.

Sementara sampai September 2021, angka realisasi pemupukan Progam Makmur Agrosolusi yang telah dilakukan PTPN X mencapai 2.662 hektare, atau sekitar 41 persen dari target, dengan rincian 1.561 hektare di wilayah Mojokerto, 833 hektare di wilayah Jombang, 118 hektare di wilayah Gresik, dan 150 hektare di wilayah Lamongan.

"Ke depannya, pemupukan akan terus dilakukan secara kontinyu sehingga dapat terealisasi 100 persen," katanya.

Sebelumnya, Program Makmur merupakan transformasi dari Program Agro Solution yang diinisasi Pupuk Indonesia sejak tahun 2020, dan dirilis kembali Menteri BUMN Erick Thohir.

Program ini mencakup berbagai aspek yang membantu petani dan budi daya pertanian. Mulai dari pengelolaan budi daya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021