Fakultas Kedokteran sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kota Surabaya mulai menggelar perkuliahan secara tatap muka seiring melandainya kasus COVID-19 di Indonesia.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Prof. Budi Santoso di Surabaya, Rabu mengatakan pihaknya telah menggelar PTM dokter muda (DM) yang terbagi menjadi dua kelompok sejak 2 pekan lalu.

"DM 1 telah melakukan pendidikannya di RS pendidikan utama di RSUD Soewandhi dan RS jejaring RS Mojowarno. Sedangkan DM 2 di RSUS Dr. Soetomo dan RS Menur," kata Prof. Bus, sapaan akrabnya.

Prof. Bus mengatakan pendidikan di FK Unair dilakukan secara blanded learning, yakni secara daring dan tatap muka. Metode ini sudah dijalankan mulai 6 September lalu untuk DM 2. Sedangkan bagi DM 1 akan mulai dijalankan pada 20 September mendatang. 

"Namun, karena (DM 1) belum pernah masuk sama sekali ke RS sebagai co-assisten maka harus didahului dengan pra-pendidikan yang akan dimulai pada 15-16 September mendatang," ujarnya. 

Beberapa waktu yang lalu pihaknya juga mendapatkan laporan DM spesialis mata yang turut membantu pemeriksaan poliklinik.

Demikian juga pada DM anestesi yang masa infus. Kemudian DM bedah sebagai asisten usus buntu atau apendik di RS Unair.

"Proses pendidikan luring ini sementara waktu kita melibatkan dua rumah sakit. RS Pendidikan utama di RSUD Dr. Soetomo dan jejaring di RS Unair. Insyaallah jika memang kondisinya semakin baik dan kembali seperti semula kami akan libatkan RS jejaring yang lain untuk proses pendidikan DM, seperti RS Soewandhi serta RSUD Sidoarjo," katanya. 

Untuk pendidikan sarjana, perkuliahan juga dilakukan secara blanded learning pada September ini. Namun, khusus hanya untuk keterampilan medis.

Prof. Bus menyebut seperti pemasangan infus yang tidak langsung ke manusia, melainkan ke manekin. Begitu pula saat proses menjahit. 

"Tapi proses pendidikan perkualiahan secara daring, dosen harus ngajar diruang kuliah," ujarnya.

Sementara FK Universitas Muhammadiyah Surabaya berencana melaksanakan perkualiahan secara tatap muka pada akhir September ini.

"Untuk FK dalam waktu dekat ada perkuliahan tatap muka. Terutama untuk mata kuliah yang butuh skill yang selama ini belum dilakukan secara langsung oleh mahasiswa," ujar Wakil Rektor 4 UMSurabaya Dr Mundakir., S.Kep., M.Kep., Ns.

Karenanya, Mundakir menuturkan akan ada kegiatan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk langsung mempraktikkan yang selama ini melakukan secara mandiri di tahap akademik.

Pada perkuliahan tatap muka mendatang,  dijelaskan Mundakir, kelas akan diisi minimal 30 persen dan maksimal 50 persen meski Surabaya sudah turun di level 2. Diharapkan mahasiswa sudah vaksinasi tahap kedua. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021