PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA mengungkapkan rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk sejumlah anak usahanya, dimulai dengan PT WIKA Industri dan Konstruksi pada 2022.
"Paling utama alasan IPO ini yakni kesiapan dari masing-masing entitas anak perusahaan WIKA. Jadi, kalau di tahun depan ternyata WIKA Industri dan Konstruksi (WIKON), ini dikarenakan perusahaannya lebih siap, sehingga hanya menunggu kira-kira respons pasar terhadap dampak pandemi ini kita harapkan sudah pulih pada 2022," ujar Direktur Human Capital dan Pengembangan WIKA Mursyid dalam public expo daring di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan untuk IPO PT WIKA Realty pada 2023 sebenarnya sudah menyesuaikan dengan peta jalan bersama, karena anak perusahaan ini mendapatkan penugasan sebagai holding hotel.
"Sedangkan, untuk 2024, mengenai PT WIKA Rekayasa Konstruksi (WIKA REKON), terkait dengan bagaimana kita menyiapkan size dari WIKA REKON ini menjadi cukup untuk melakukan IPO di market," katanya.
WIKON bergerak di bidang industri dan pabrikasi baja. Didirikan pada 2000, dengan nama PT Wijaya Karya Intrade dan bergerak di bidang industri trading. Kemudian, pada 2013 melalui keputusan pemegang saham di luar rapat, Wijaya Karya Intrade berubah menjadi PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi atau WIKON.
Sedangkan, WIKA Realty yang didirikan pada 2000, sebelumnya merupakan unit bisnis WIKA. Pada 2001, WIKA Realty melakukan diversifikasi usaha yang semula fokus sebagai pengembang berkembang menjadi tiga bidang usaha yaitu pengembangan bisnis realty, manajemen properti, dan jasa konstruksi.
WIKA Realty bersama empat BUMN lainnya telah melakukan penandatanganan perjanjian komitmen jual beli saham dan perjanjian komitmen jual beli aset sebagai bagian dari pembentukan holding hotel BUMN.
Sementara itu, WIKA REKON bergerak di bidang jasa konstruksi, jasa engineering procurement dan construction (EPC), jasa fabrikasi, jasa pengoperasian dan pemeliharaan serta investasi.
Lingkup utama WIKA REKON ada di bidang MEP (mechanical, electrical, piping), EPCC (engineering, procurement, construction, commissioning), O&M (operation & maintenance) serta investasi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Paling utama alasan IPO ini yakni kesiapan dari masing-masing entitas anak perusahaan WIKA. Jadi, kalau di tahun depan ternyata WIKA Industri dan Konstruksi (WIKON), ini dikarenakan perusahaannya lebih siap, sehingga hanya menunggu kira-kira respons pasar terhadap dampak pandemi ini kita harapkan sudah pulih pada 2022," ujar Direktur Human Capital dan Pengembangan WIKA Mursyid dalam public expo daring di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan untuk IPO PT WIKA Realty pada 2023 sebenarnya sudah menyesuaikan dengan peta jalan bersama, karena anak perusahaan ini mendapatkan penugasan sebagai holding hotel.
"Sedangkan, untuk 2024, mengenai PT WIKA Rekayasa Konstruksi (WIKA REKON), terkait dengan bagaimana kita menyiapkan size dari WIKA REKON ini menjadi cukup untuk melakukan IPO di market," katanya.
WIKON bergerak di bidang industri dan pabrikasi baja. Didirikan pada 2000, dengan nama PT Wijaya Karya Intrade dan bergerak di bidang industri trading. Kemudian, pada 2013 melalui keputusan pemegang saham di luar rapat, Wijaya Karya Intrade berubah menjadi PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi atau WIKON.
Sedangkan, WIKA Realty yang didirikan pada 2000, sebelumnya merupakan unit bisnis WIKA. Pada 2001, WIKA Realty melakukan diversifikasi usaha yang semula fokus sebagai pengembang berkembang menjadi tiga bidang usaha yaitu pengembangan bisnis realty, manajemen properti, dan jasa konstruksi.
WIKA Realty bersama empat BUMN lainnya telah melakukan penandatanganan perjanjian komitmen jual beli saham dan perjanjian komitmen jual beli aset sebagai bagian dari pembentukan holding hotel BUMN.
Sementara itu, WIKA REKON bergerak di bidang jasa konstruksi, jasa engineering procurement dan construction (EPC), jasa fabrikasi, jasa pengoperasian dan pemeliharaan serta investasi.
Lingkup utama WIKA REKON ada di bidang MEP (mechanical, electrical, piping), EPCC (engineering, procurement, construction, commissioning), O&M (operation & maintenance) serta investasi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021