Dosen Universitas Kristen Petra bernama Felix Pasila, S.T., M.Sc., Ph.D., menerima penghargaan sebagai Dosen Terpuji dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII karena menghasilkan 19 karya yang telah dipatenkan sejak tahun 2017-2020.

"Puji Syukur. Saya baru tahu sehari sebelumnya. Saya sangat senang sebab ada perubahan mindset penelitian harus berujung ke paten atau intellectual property dan implementasi ke masyarakat yang getol saya lakukan sejak tahun 2017 akhirnya membawa hasil recognition," kata Dosen Program Studi Teknik Elektro itu melalui keterangannya di Surabaya, Jumat.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA., bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-76.

Tak hanya Felix yang menerima penghargaan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76, setidaknya ada lima dosen lainnya dengan jenis penghargaan yang berbeda-beda.

Felix yang lahir di Kendari itu berbicara mengenai salah satu karyanya berjudul "Alat Terapi Elektrik Untuk Membunuh Virus" yang dipatenkan pada tahun 2021.

"Alat ini untuk membantu orang yang terpapar virus dengan ciri-ciri tanpa gejala. Caranya dengan mengeliminasi virus 10 centimeter dari mulut atau hidung," ujarnya. A

Alat terapi ini memiliki tiga fungsi. Pertama memberi terapi sauna hingga 60 derajat (proses oksidasi). Kemudian memberikan herbal terapi (oksidasi) dan yang fungsi ketiga memberikan terapi inflamasi (antioksidan)., rinci pria kelahiran Kendari itu.

"Alat ini merupakan skema penelitian PTUPT tahun 2020. Ide muncul awal tahun 2020. Sudah ada prototype dan sudah diuji coba ke RSUD Bangkalan," ujarnya.

Hingga kini alat tersebut telah ada lima prototype dan telah dicobakan ke lebih dari 10 orang. Harga jualnya sekitar Rp30 juta per unit untuk versi umum dan Rp15 juta untuk versi mobile.

"Di Surabaya kini sedang tahap proses uji coba. Hasilnya belum bisa diklaim secara klinis akan tetapi testimoni yang menggunakannya proses penyembuhan dari positif ke negatif menjadi lebih cepat," kata Felix.

Sementara itu Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UK Petra Dr. Ribut Basuki, M.A. menyatakan kebahagiaannya mendengar prestasi ini.

"Tentu saja kami senang dan bangga. Semoga semakin banyak dosen UK Petra yang lebih memnafaatkan SIK UK Petra agar dapat difasilitasi untuk terus melakukan P2M, publikasi dan inovasi," kata Dr. Ribut Basuki, M.A. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021