Arek Suroboyo bernama Wedananda Mahawira Ciptawan (14) menggandeng Rian D'Masiv meluncurkan lagu perdana berjudul To Die For di Surabaya, Minggu malam (29/8).
Selain Rian D'Masiv, musisi cilik kelahiran tahun 2007 ini juga berkolaborasi dengan Rayen Pono yang dikenal sebagai penyanyi sekaligus vocal coach Indonesian Idol.
"Dari ngobrol dan mendengar ia bernyanyi, saya melihat sesuatu yang unik yang ada dalam dirinya. Ia punya jenis suara yang khas yang tidak saya temui di penyanyi lain," ujar Rian.
Rian mengaku tahu adanya potensi dalam diri Weda ketika syuting salah satu film. Waktu itu, dia menyempatkan berbincang dengan Weda, ternyata nyambung. Kemudian mendengarkan Weda bernyanyi, suaranya diakuinya bagus.
"Besoknya ngobrol lagi sambil cari inspirasi. Pagi dapat inspirasi, aku tawarkan lagu ke Weda. Dia dengerin dan suka," ucapnya.
Selanjutnya Rian mengajak Rayen Pono untuk menggarap serius lagu ini. Nah, di sini Rayen sebagai Direktur Musik. Dia cukup kagum dengan Weda, karena hanya butuh waktu lima jam, proses rekamannya sudah selesai. Padahal selama rekaman, dia mengaku memberi pressure ke Weda.
"Pressure penyanyi supaya tahu aslinya. Karena musik itu di dalam darah. Kalau lagu pertama gak bisa nyanyi tidak usah diterusin. Aku pressure Weda biar keluar dari zona nyaman. Malah bisa keluar aslinya. Kreditnya semua untuk Weda," ujarnya.
Sementara itu, Weda juga mengaku sangat cocok dengan lagu ciptaan Rian. Sebab, lagu bertajuk percintaan remaja itu relate dengan kisah masa lalunya.
Lagu tersebut menceritakan tentang anak muda yang jatuh cinta tapi belum tahu cintanya diterima atau tidak.
"Dulu kelas 7 (SMP) sekarang kan kelas 9, aku sempet suka sama seseorang. Jatuh cinta. Berusaha segala cara. Anggapannya sampai mati kan ku kejar. Pas lagi suka-sukanya ternyata meleset," ucapnya.
Weda ternyata juga turut andil dalam memberi judul lagu itu, Mulanya, lanjut Weda, judul-judul yang ada berbahasa Indonesia. Karena lirik lagunya sendiri memang bahasa Indonesia. Tapi, remaja yang juga bakat akting ini mengusulkan ke Rian supaya memakai judul bahasa Inggris.
"To Die For ini aku yang ngasih judul. Sebenarnya susah cari judulnya, bahasa Indonesia semua. Terus kepikiran bahasa inggris, ngomong ke Om Rian ternyata setuju," ujarnya.
Sekadar diketahui, To Die For adalah karya teranyar Rian D'Masiv, baik sebagai produser dan penulis lagu. Sebelumnya, ia telah terlebih dahulu menggarap lagu untuk beberapa penyanyi dan band antara lain Rossa, Afgan, Nidji dan Noah.
Bersama label miliknya, Semesta Musik Indonesia, Rian juga akan menyiapkan beberapa rencana untuk Weda, salah satunya adalah mempersiapkan album penuh yang berisi lagu-lagu ciptaan Weda sendiri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021