Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta warganya tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan kendati saat ini kasus COVID-19 mulai turun.

"Kami akan berupaya maksimal untuk menangani pandemi COVID-19. Saya juga minta agar kita semua tidak lengah meskipun mulai terjadi penurunan kasus," kata Abdullah di Kediri, Jawa Timur, Selasa.

Wali Kota juga meminta partisipasi warga untuk mengunduh dan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. Di aplikasi itu, dapat terlihat dalam percobaan pembukaan pusat perbelanjaan di beberapa daerah dan uji coba pembukaan work from office dengan kapasitas memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk skrining.

"Silahkan mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Mari kita manfaatkan PeduliLindungi sebagai wujud kepedulian kita akan perlindungan diri dan orang-orang sekitar," ujar dia.

Sementara itu, PPKM juga berimbas baik terhadap penurunan kasus COVID-19 di Kota Kediri. Dari data BOR (Bed of Ratio) atau tingkat keterisian tempat tidur di tempat isolasi, dari 100 persen lebih saat ini sekitar 37 persen. Untuk data BOR ICU saat ini sekitar 70 persen, padahal sebelumnya selalu penuh.

Sedangkan capaian vaksinasi dosis pertama di Kota Kediri 67 persen sekitar 150 ribu orang dan dosis kedua sekitar 42 persen atau sekitar 95 ribu orang.

Namun, Wali Kota juga tetap mengingatkan bahwa tren harus tetap diwaspadai. Penanganan juga dilakukan mulai dari hulu hingga hilir, baik mobilitas warga hingga tingkat keramaian.

Pihaknya juga tetap memberikan edukasi kepada warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Masyarakat diajak untuk tetap menerapkan perilaku hidup sehat, demi mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Pemerintah Kota Kediri juga resmi memperpanjang PPKM mulai 24 hingga 30 Agustus 2021. Perpanjangan ini juga menindaklanjuti keputusan dari pemerintah pusat yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/8) malam.

Dalam kebijakan PPKM ini, di Kota Kediri untuk sektor pendidikan masih melakukan pembelajaran jarak jauh, namun pendidik dan atau tenaga kependidikan pada masing-masing satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan persiapan teknis (simulasi) Asesmen Nasional pada tanggal 24 Agustus 2021 sampai dengan 2 September 2021 dengan kapasitas maksimal 25 persen.

Bagi perusahaan sektor kritikal yang termasuk pada energi, logistik, transportasi dan distribusi terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat, makanan dan minuman serta penunjangnya termasuk untuk ternak/ hewan peliharaan, pupuk dan petrokimia, semen dan bahan bangunan, konstruksi (infrastruktur publik), serta utilitas dasar (listrik, air dan pengelolaan sampah) wajib untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi mulai tanggal 6 September 2021 guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung yang masuk kepada fasilitas produksi/konstruksi/pelayanan dan wilayah administrasi perkantoran.

Sedangkan sektor kritikal penanganan bencana wajib mendapatkan rekomendasi dari kementerian teknis pembina sektornya sebelum dapat memperoleh akses untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Selanjutnya ada juga ketentuan uji coba protokol kesehatan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki orientasi ekspor dan domestik untuk beroperasi dengan kapasitas 100 persen staf yang dibagi minimal dalam dua shift.

Di Kota Kediri ada tiga perusahaan yang akan melakukan uji coba yakni, PT. Gudang garam Tbk, PT. Golden Coconut, dan PT. Astra International (Auto 2000 Hasanudin dan Suharmaji).

Daftar perusahaan yang akan mengikuti uji coba ini ditentukan oleh Kementerian Perindustrian. Perusahaan dan para karyawannya wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap orang yang keluar masuk pada fasilitas produksi perusahaan.

Seluruh perusahaan yang mengikuti uji coba ini wajib mengikuti acuan protokol kesehatan yang ditentukan oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Perindustrian dan jajaran pemerintahan daerah agar dapat melakukan pengawasan atas implementasi uji coba ini.

Sementara itu, hinga kini di Kota Kediri per Senin (23/8) terdapat 3.766 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 313 orang yang masih dirawat, 3.102 orang yang telah sembuh dan 351 orang telah meninggal dunia. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021