Dua desa di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, masuk peringkat lima tertinggi status Indeks Desa Membangun (IDM) Mandiri Nasional. Desa mandiri ini memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk peningkatan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakatnya dengan ketahanan ekonomi dan ketahanan lingkungan secara berkelanjutan.

Hal itu tertuang dalam SK Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Nomor 398.4.1/2021, tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 30/2016 Tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa.

"Alhamdulillah dua desa kita masuk dalam lima rangking tertinggi IDM Mandiri nasional. Ini menjadi bukti keseriusan seluruh komponen kecamatan dan desa dalam mewujudkan pembangunan yang maksimal," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Banyuwangi, Senin.

Dua desa tersebut adalah Desa Genteng Kulon dan Genteng Wetan yang semuanya berada di wilayah Kecamatan Genteng. Berdasarkan data IDM Tahun 2021, sebanyak 89 desa di Banyuwangi dinyatakan sebagai desa mandiri.

Dua di antaranya Desa Genteng Kulon menduduki peringkat kedua nasional dengan skor 0,9924, sementara Desa Genteng Wetan di posisi kelima dengan skor 0,9867.

"Terima kasih kepada seluruh kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Banyuwangi yang terus bahu-membahu membangun serta melayani masyarakat desa," ujar Bupati Ipuk.

Ke depan, lanjut Ipuk, pemerataan pembangunan hingga ke pedesaan akan terus ditingkatkan agar desa mandiri di Banyuwangi semakin bertambah.

Selain status desa mandiri, katanya, data IDM 2021 juga menyebut Banyuwangi telah bebas desa tertinggal. Status desa maju dan berkembang pun tercatat mengalami tren yang positif.

Ia merinci jumlah desa mandiri saat ini sebanyak 89 desa, desa maju sebanyak 87 desa dan desa berkembang 13 desa. Angka ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan tahun lalu. Yakni desa mandiri berjumlah 52 desa, desa maju 111 desa, dan 26 desa berkembang.

"Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kerja keras semua pihak. Terima kasih kepada para camat, kepala desa dan seluruh pendamping desa, serta perguruan tinggi yang telah melakukan pendampingan sehingga tercapainya peningkatan status IDM di Banyuwangi," tutur Ipuk.

Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banyuwangi, Kusiyadi menjelaskan penilaian IDM 2021 didasarkan pada Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan/ekologi (IKL).

Di Desa Genteng Kulon dan Genten Wetan sendiri, menurut dia, berbagai fasilitas, sarana dan prasarana pendukung ketiga indikator penilaian tersebut telah terpenuhi. Sehingga dua desa di Kecamatan Genteng itu meraih nilai tinggi dan masuk dalam jajaran lima besar IDM Mandiri Nasional.

"Selama ini pemkab telah melakukan berbagai upaya pemerataan pembangunan hingga ke wilayah pedesaan yang dilakukan keroyokan lintas OPD," katanya.

Ia mencontohkan, untuk meningkatkan indeks ketahanan sosial di bidang pendidkan pemkab meluncurkan sejumlah program, di antaranyaSiswa Asuh Sebaya (SAS) yang merupakan aksi solidaritas siswa yang mampu mengumpulkan dana sukarela untuk membantu kawannya yang kurang mampu untuk kendukung pendidikannya.

Selanjutnya Garda Ampuh (gerakan daerah angkat anak muda putus sekolah), beasiswa Banyuwangi Cerdas bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, serta uang saku dan uang transport bagi pelajar kurang mampu.

Di bidang kesehatan, Banyuwangi meluncurkan program Sakina (stop kematian ibu dan anak). Program ini melibatkan para penjual sayur keliling di desa-desa untuk menjadi pemburu ibu hamil beresiko tinggi (bumil risti). Ada juga program pengantaran obat ke rumah warga gratis (Gancang Aron/lekas sembuh), serta menempatkan tenaga bidan di wilayah terpencil guna mengurangi angka kematian ibu dan anak.

Sementara untuk peningkatan pelayanan publik, Banyuwangi menggagas Smart Kampung yang mendorong pelayanan berbasis TIK hingga ke pelosok desa. Program ini menjadikan layanan publik semakin efektif dan efisien. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021