Petrokimia Gresik mendorong produktivitas bawang merah hingga 20 persen di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, melalui program Agro Solution pada lahan seluas 87 hektare.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Gresik, Jumat mengatakan, peningkatan produktivitas ini penting di masa pandemi COVID-19, karena dapat mendongkrak kesejahteraan petani setempat.

Ia mengatakan, peningkatan 20 persen bawang merah itu dari rata-rata 14 ton/Ha menjadi rata-rata 16,8 ton/Ha.

Dwi menjelaskan, program Agro Solution memberikan rekomendasi pemupukan berimbang, dan seluruhnya menggunakan pupuk non subsidi yaitu 650 kilogram/Ha pupuk NPK Phonska Plus, 200 kg/Ha pupuk ZA, 200 kg/Ha pupuk NPK Petro Nitrat, 400 kg/Ha pupuk NPK Petro Ningrat, serta pupuk organik Petroganik sebanyak 2 ton/Ha.

"Agro Solution merupakan program inisiasi Pupuk Indonesia yang mengusung konsep kemitraan usaha pertanian terpadu dari hulu hingga hilir. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19," kata Dwi, dalam siaran persnya.

Dalam pelaksanaannya di Kabupaten Nganjuk, Dwi menjelaskan, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Petrosida melalui jaringan kios sarana pertanian Petromart sebagai pemberi pinjaman modal untuk pembelian pupuk nonsubsidi, serta pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman bawang merah, serta bekerja sama dengan offtaker sekitar sebagai pembeli hasil panen petani.

"Petrokimia Gresik berperan sebagai koordinator, serta menyediakan Layanan Mobil Uji Tanah untuk memberikan analisis lahan pertanian, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman," katanya

Selain di Kabupaten Nganjuk, Petrokimia Gresik juga telah program Agro Solution di berbagai daerah, khususnya di Jatim, dengan sasaran komoditas yang beragam seperti padi, tebu, jeruk, dan kentang.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi berharap kehadiran Petrokimia di tengah petani bawang menjadi solusi pertanian.

Sehingga para petani bawang merah Kabupaten Nganjuk bisa sejahtera, yang pada akhirnya juga akan mengangkat perekonomian masyarakat Nganjuk, karena sumbangan pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk mencapai 34 persen hingga 36 persen tiap tahunnya.

"Kendala yang sering muncul ketika panen raya bawang merah adalah harga yang anjlok. Untuk itu, diperlukan sinergi antarstakeholder untuk mencari solusi, salah satunya dengan Petrokimia Gresik melalui program Agro Solution," katanya.(*)




Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021