Kepala BBP2TPK Pertanian Fery Fahrudin Munir bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin melakukan panen perdana kegiatan demfarm pengembangan varietas unggul baru (VUB) padi khusus di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu.
Panen perdana bersama masyarakat petani itu menggunakan alat mesin pemanen padi atau combine harvester dan pelaksanaan panen perdana itu tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kegiatan panen itu merupakan kegiatan khusus dari Kementerian Pertanian melalui BPTP Jawa Timur. Setidaknya ada lima varietas padi baru yang ditanam," kata BBP2TP Kementerian Pertanian Fery Fahrudin Munir yang didampingi Kepala BPTP Jatim Catur Herman di Probolinggo.
Setidaknya ada lima varietas padi baru yang ditanam dan kini panen yakni Inpari 32, Inpari 42, Inpari Nutri Zink, Pamelen dan Inpari 45. Masing-masing varietas itu dikembangkan di lahan seluas 1,5 hektare, khusus untuk Inpari Nutri Zink dan Inpari 45 itu disiapkan untuk benih.
Ia mengatakan mengawal dari aspek inovasi dan teknologinya, lengkap dengan sarana dan prasarananya, sehingga pada intinya bagaimana pembelajaran kepada petani menerapkan inovasi teknologi yang ada di Balitbang Pertanian.
"Kami coba kembangkan dan kawal dengan baik, dengan harapan nanti bisa mengadopsi teknologi itu dan nanti berkembang untuk kelanjutannya kami harapkan pemerintah daerah mengawalnya," tuturnya.
Menurutnya, pihak Kementan memperkenalkan inovasi teknologi sehingga bisa meningkatkan produktivitas bahkan bisa dua kali lipat, efisien dan hemat biaya, serta memaksimalkan penggunaan. Kalau biasanya bisa satu hingga dua kali tanam, kini bisa tiga kali tanam.
"Kami memakai mekanisasi mulai alat panen, alat tanam hingga penyemprotan dengan menggunakan drone. Kami harus memperkenalkan secara pelan-pelan tentang inovasi teknologi kepada para petani," katanya.
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih dan merupakan bagian sejarah baru karena mengubah pola pikir petani itu tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan, sehingga hal itu bagian dari sebuah keinginan sebagai wakil rakyat bagaimana SDM petani berubah mengikuti zaman.
"Dengan bibit varietas unggul ada tambahan kuantitas sebanyak 3 ton. Ada amanah APBN dalam rangka meningkatkan kualitas pertanian rakyat, sehingga Kementan mengenalkan bibit baru di wilayah Kabupaten Probolinggo," tuturnya.
Ia berharap para petani tidak memilih pertanian yang monoton, sehingga selalu tergerak mencari benih baru untuk meningkatkan kualitas produksi dari petani itu sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Panen perdana bersama masyarakat petani itu menggunakan alat mesin pemanen padi atau combine harvester dan pelaksanaan panen perdana itu tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kegiatan panen itu merupakan kegiatan khusus dari Kementerian Pertanian melalui BPTP Jawa Timur. Setidaknya ada lima varietas padi baru yang ditanam," kata BBP2TP Kementerian Pertanian Fery Fahrudin Munir yang didampingi Kepala BPTP Jatim Catur Herman di Probolinggo.
Setidaknya ada lima varietas padi baru yang ditanam dan kini panen yakni Inpari 32, Inpari 42, Inpari Nutri Zink, Pamelen dan Inpari 45. Masing-masing varietas itu dikembangkan di lahan seluas 1,5 hektare, khusus untuk Inpari Nutri Zink dan Inpari 45 itu disiapkan untuk benih.
Ia mengatakan mengawal dari aspek inovasi dan teknologinya, lengkap dengan sarana dan prasarananya, sehingga pada intinya bagaimana pembelajaran kepada petani menerapkan inovasi teknologi yang ada di Balitbang Pertanian.
"Kami coba kembangkan dan kawal dengan baik, dengan harapan nanti bisa mengadopsi teknologi itu dan nanti berkembang untuk kelanjutannya kami harapkan pemerintah daerah mengawalnya," tuturnya.
Menurutnya, pihak Kementan memperkenalkan inovasi teknologi sehingga bisa meningkatkan produktivitas bahkan bisa dua kali lipat, efisien dan hemat biaya, serta memaksimalkan penggunaan. Kalau biasanya bisa satu hingga dua kali tanam, kini bisa tiga kali tanam.
"Kami memakai mekanisasi mulai alat panen, alat tanam hingga penyemprotan dengan menggunakan drone. Kami harus memperkenalkan secara pelan-pelan tentang inovasi teknologi kepada para petani," katanya.
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih dan merupakan bagian sejarah baru karena mengubah pola pikir petani itu tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan, sehingga hal itu bagian dari sebuah keinginan sebagai wakil rakyat bagaimana SDM petani berubah mengikuti zaman.
"Dengan bibit varietas unggul ada tambahan kuantitas sebanyak 3 ton. Ada amanah APBN dalam rangka meningkatkan kualitas pertanian rakyat, sehingga Kementan mengenalkan bibit baru di wilayah Kabupaten Probolinggo," tuturnya.
Ia berharap para petani tidak memilih pertanian yang monoton, sehingga selalu tergerak mencari benih baru untuk meningkatkan kualitas produksi dari petani itu sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021