Kabupaten Gresik keluar dari zona merah atau risiko tinggi penularan COVID-19 menjadi zona oranye (risiko sedang) karena tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit setempat menurun.

"Alhamdulillah, Gresik sudah memasuki zona oranye, tidak perlu ditanggapi euforia karena kunci pandemi adalah kedisiplinan," kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, di Gresik, Rabu.

Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani, itu, mengatakan meski sudah masuk zona oranye, di wilayah itu masih dilakukan penerapan PPKM level 4 karena masuk aglomerasi.

"Oleh karena itu, kami tetap melakukan upaya surveilans tracing (pelacakan) kontak erat. Dan kami telah mendapat apresiasi dari Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya, karena mencatatkan hasil 'tracing' tertinggi di Jawa Timur," kata dia.

Sebelumnya, tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah di RS rujukan COVID-19 Gresik mencapai 86 persen, kemudian turun menjadi rata-rata 68 persen, dan saat ini 35,98 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Syaifudin Ghozali mengatakan selain itu, tingkat kesembuhan pasien di RS Lapangan Sepak Bola Gelora Joko Samudro (Gejos) sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga mencapai 100 persen.

Berdasarkan data kasus COVID-19 per 17 Agustus 2021 di Kabupaten Gresik, total kasus yang masih aktif tercatat mencapai 740 pasien, dengan angka kesembuhan 10.938 pasien, dari total kasus positif 12.377 pasien, dengan pasien meninggal 699 pasien.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021