Sebanyak 10 ribu paket sembako bantuan dari para stakeholder mulai dibagikan kepada warga terdampak COVID-19 secara serentak di 31 kecamatan  Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu.   

"Hari ini kita bersama-sama membagikan sembako kepada masyarakat," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara simbolis memberangkatkan pembagian bantuan sembako secara virtual dari halaman Balai Kota Surabaya.

Khusus untuk hari ini, ada sekitar 10 ribu bantuan paket sembako yang dibagikan. Bantuan ini terdiri dari beras, minyak, mie instan hingga gula. Namun jumlah tersebut, belum termasuk pula dengan data bantuan yang telah disalurkan sebelumnya.

Sedangkan untuk sasaran penerimanya terdiri dari tukang becak, tambal ban, anak yatim piatu korban COVID-19, hingga petugas gerobak sampah. Selain itu, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tercatat belum pernah menerima bantuan sosial apapun dari Kementerian Sosial (Kemensos), baik itu berupa Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH) maupun sembako dari pemerintah pusat.

Tak sekadar acara simbolis pemberangkatan bantuan, Wali Kota Eri bersama rombongan juga terjun langsung dengan melintasi gang-gang sempit dan perkampungan padat penduduk di kawasan Tambaksari.

Eri menjelaskan, bahwa bantuan ini berasal dari warga dan seluruh stakeholder yang ada di Surabaya. Oleh sebab itu, kata dia, yang berhak menyerahkan bantuan ini bukan hanya Pemerintah Kota Surabaya, tapi juga seluruh elemen yang ada di Kota Surabaya. 

Sehingga dalam penyalurannya ini juga melibatkan Forkopimda, DPRD, ketua partai politik, ormas, hingga relawan. 

"Karena bantuan ini dari warga Surabaya, sehingga yang memberikan adalah orang-orang hebat di Surabaya. Ada relawan, ada organisasi masyarakat, Forkopimda, dan ketua partai," ujarnya.

Bagi Eri, dalam upaya memutus mata rantai pandemi COVID-19, maka gotong-royong dan kebersamaan yang harus diutamakan. Untuk itu, Rabu ini seluruh elemen di Surabaya bergerak bersama untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak COVID-19.

"Sehingga persatuan ini bisa menjadi contoh bahwa yang membagi pun adalah warga Surabaya. Inilah yang kami ingin sampaikan bahwa ini menjadi empati bersama. Karena memutus mata rantai harus gotong-royong dan kebersamaan," katanya.
 
Meski demikian, Wali Kota Eri juga berharap kepada masyarakat yang berhak mendapat bantuan namun belum menerima, agar melapor kepada RT/RW maupun Lurah dan Camat. Bisa pula informasi itu disampaikan melalui aplikasi WargaKu milik Pemkot Surabaya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021