Sebanyak 1.157 rumah tangga di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, mulai menikmati layanan jaringan gas alam (jargas), setelah dilakukan gas-in parsial di wilayah setempat.
Koordinator Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Agung Kuswardono saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Senin, mengatakan untuk pembangunan jargas di Kabupaten Sidoarjo tahun 2021 ada 11.418 sambungan rumah (SR).
"Jargas Kabupaten Sidoarjo tahun anggaran 2021 mengalir di Kecamatan Tanggulangin dan Kecamatan Candi. Kecamatan Tanggulangin sebanyak 3.653 SR terdiri dari Kelurahan Randegan sebanyak 1.248 SR, Gagangpanjang 1.248 SR, dan Ketegan 1.157 SR," ujar dia.
Sedangkan untuk Kecamatan Candi, sebanyak 7.765 SR yang terdiri atas Kelurahan Ngampelsari sejumlah 1.921 SR, Balonggabus 1.122 SR, Balongdowo 1.530 SR, Kendal Pecabean 1.311 SR, dan Kali Pecabean sejumlah 1.881 SR.
"Proyek jargas di Tanggulangin yang nantinya dioperasikan PT Pertagas Niaga (grup PGN Subholding Gas) dan mulai gas-in secara parsial mulai hari ini," ujarnya.
Ia berharap proyek jargas ini bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan energi murah melalui gas alam. Pemasangan jargas gratis, aman dan terlayani hingga 24 Jam dengan harga penggunaannya hingga setengah dari harga penggunaan elpiji subsidi.
"Harganya yang sangat murah kalau masyarakat tidak memanfaatkan akan rugi. Karena bisa hemat sampai dengan 50 persen dibandingkan dengan pengguna elpiji ukuran tiga kilogram," ujarnya.
Division Head Regional Support & Services - PGN SOR III Hamalsyahan pada kesempatan yang sama menjelaskan keberadaan jargas merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup perekonomian kerumahtanggaan dan mengurangi subsidi.
"Karena jargas APBN ini milik negara yang dimanfaatkan masyarakat, untuk itu kepada masyarakat untuk menjaga fasilitas yang ada," ujarnya.
Untuk cara mengoperasikan, kata dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus hal-hal yang tidak diperbolehkan seperti membakar sampah di atas jaringan pipa.
"Kami sudah sosialisasi kepada masyarakat karena keberadaan jargas ini sangat menguntungkan mengingat harganya lebih murah," ujarnya.
Sementara itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan apresiasi atas pembangunan jargas sebanyak 11.418 tahun 2021.
"Tentu hal ini sangat membantu masyarakat dan mampu menghemat pengeluaran hingga 50 persen," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Muhdlor, masyarakat harus menjaga segala fasilitas yang ada agar program jargas bisa terus di Sidoarjo dan diharapkan tahun 2022 akan di Sidoarjo akan ada sebanyak 35 ribu SR.
"Akan kami kawal supaya proyek tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat Sidoarjo. Mengingat Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah penghasil gas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Koordinator Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Agung Kuswardono saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Senin, mengatakan untuk pembangunan jargas di Kabupaten Sidoarjo tahun 2021 ada 11.418 sambungan rumah (SR).
"Jargas Kabupaten Sidoarjo tahun anggaran 2021 mengalir di Kecamatan Tanggulangin dan Kecamatan Candi. Kecamatan Tanggulangin sebanyak 3.653 SR terdiri dari Kelurahan Randegan sebanyak 1.248 SR, Gagangpanjang 1.248 SR, dan Ketegan 1.157 SR," ujar dia.
Sedangkan untuk Kecamatan Candi, sebanyak 7.765 SR yang terdiri atas Kelurahan Ngampelsari sejumlah 1.921 SR, Balonggabus 1.122 SR, Balongdowo 1.530 SR, Kendal Pecabean 1.311 SR, dan Kali Pecabean sejumlah 1.881 SR.
"Proyek jargas di Tanggulangin yang nantinya dioperasikan PT Pertagas Niaga (grup PGN Subholding Gas) dan mulai gas-in secara parsial mulai hari ini," ujarnya.
Ia berharap proyek jargas ini bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan energi murah melalui gas alam. Pemasangan jargas gratis, aman dan terlayani hingga 24 Jam dengan harga penggunaannya hingga setengah dari harga penggunaan elpiji subsidi.
"Harganya yang sangat murah kalau masyarakat tidak memanfaatkan akan rugi. Karena bisa hemat sampai dengan 50 persen dibandingkan dengan pengguna elpiji ukuran tiga kilogram," ujarnya.
Division Head Regional Support & Services - PGN SOR III Hamalsyahan pada kesempatan yang sama menjelaskan keberadaan jargas merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup perekonomian kerumahtanggaan dan mengurangi subsidi.
"Karena jargas APBN ini milik negara yang dimanfaatkan masyarakat, untuk itu kepada masyarakat untuk menjaga fasilitas yang ada," ujarnya.
Untuk cara mengoperasikan, kata dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus hal-hal yang tidak diperbolehkan seperti membakar sampah di atas jaringan pipa.
"Kami sudah sosialisasi kepada masyarakat karena keberadaan jargas ini sangat menguntungkan mengingat harganya lebih murah," ujarnya.
Sementara itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan apresiasi atas pembangunan jargas sebanyak 11.418 tahun 2021.
"Tentu hal ini sangat membantu masyarakat dan mampu menghemat pengeluaran hingga 50 persen," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Muhdlor, masyarakat harus menjaga segala fasilitas yang ada agar program jargas bisa terus di Sidoarjo dan diharapkan tahun 2022 akan di Sidoarjo akan ada sebanyak 35 ribu SR.
"Akan kami kawal supaya proyek tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat Sidoarjo. Mengingat Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah penghasil gas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021